Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai saham emiten sektor pertambangan batu bara serta kontrak baru PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) dan PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Senin (26/8/2019).
Berikut perincian topiknya:
Membidik Saham “Murah Meriah”. Saham sejumlah emiten yang bisnisnya terkait dengan komoditas batu bara masih diperdagangkan dengan valuasi murah dan dinilai masih layak dikoleksi sejalan dengan kinerja fundamental yang prospektif. (Bisnis Indonesia)
Emisi Saham Kian Marak. Hingga pertengahan kuartal III/2019, daftar emiten yang merancang penambahan modal dengan menerbitkan saham di pasar modal semakin panjang. Aksi korporasi itu dilakukan emiten untuk mempertebal modal ekspansi, refi nancing utang, hingga debt swap. (Bisnis Indonesia)
Menakar Prospek INDF. Pada semester I/2019, kinerja PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) memang masih tokcer dengan membukukan pertum buh an penjualan 7,25% menjadi Rp38,61 triliun. Sementara itu, laba bersih tumbuh 30,13% menjadi Rp2,55 triliun. (Bisnis Indonesia)
Siasati Volatilitas Harga, MBSS Jaga Efisiensi. Harga batu bara yang melemah menjadi perhatian emiten perkapalan, salah satunya PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk., yang memiliki bisnis mencakup pengiriman komoditas tersebut. Sejumlah strategi pun disiapkan, salah satunya efisiensi. (Bisnis Indonesia)
WSBP & WTON Bidik Asean. PT Waskita Beton Precast Tbk. dan PT Wijaya Karya Beton Tbk. tengah membidik kontrak baru yang berada di sejumlah negara Asia Tenggara untuk menambah tebal kontrak baru pada 2019. Direktur Utama Waskita Beton Precast Jarot Subana mengungkapkan perseroan bersama induk usaha, PT Waskita Karya (Persero) Tbk., tengah membidik proyek light rail transit (LRT) di Filipina. (Bisnis Indonesia)