Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan mobil PT Astra International Tbk. pada Juli 2019 tercatat tumbuh 67,13 persen dibandingkan dengan kinerja penjualan mobil pada Juni 2019.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada Juli 2019 penjualan mobil emiten berkode saham ASII tersebut tercatat sebanyak 44.357 unit, meningkat 67,13 persen dibandingkan dengan Juni 2019 26.539 unit.
Sementara itu, penguasaan pangsa pasar atau market share penjualan mobil Astra pada Juli 2019 meningkat menjadi 50 persen. Sebelumnya pada Juni 2019 market share Astra tercatat sebesar 45 persen. Sepanjang tahun berjalan, market share Astra tercatat sebesar 52 persen.
Kendati demikian, catatan penjualan mobil Astra pada Juli 2019 masih lebih lemah 19,15 persen dibandingkan dengan Juli 2018 yang tercatat sebanyak 54.857 unit.
Sementara itu, sepanjang tahun berjalan penjualan mobil Astra tercatat sebanyak 297.846 unit, terkoreksi 7,88 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 323.350 unit.
Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti menjelaskan bahwa meningkatnya penjualan mobil pada Juli 2019 dibandingkan Juni 2019 disebabkan oleh hari kerja yang sudah mulai normal.
“Selain itu ada kontribusi penjualan di GIIAS, tapi kecil, karena kontribusi penjualan di GIIAS akan terbagi di Juli dan Agustus,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (20/8/2019).
Dia menambahkan bahwa hasil Juli 2019 masih belum sesuai harapan perseroan. Pasalnya, pada Juli 2019, masih ada pengaruh tahun ajaran baru dan bulan sehabis masa libur Lebaran dan sekolah.
Menurutnya, hal tersebut membuat masyarakat belum mengalokasikan dana yang dimiliki untuk membeli kendaraan.
“Kita tunggu saja nanti penjualan Agustus seperti apa. Mudah-mudahan trennya membaik dibandingkan dengan kuartal II/2019,” ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa perseroan optismistis pada semester II/2019 penjualan mobil akan lebih baik dibandingkan dengan semester I/2019.
Hal tersebut didasari dengan risiko politik yang sudah tidak bergejolak pada semester II/2019, sehingga menumbuhkan minat beli pelaku bisnis yang sebelumnya wait and see.
“Mudah-mudahan semester dua ini lebih baik dari semester pertama, walaupun mungkin belum lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu,” pungkasnya.