Bisnis.com, JAKARTA - Investor kembali menjauhi rupiah sehingga terpaksa harus ditutup berbalik melemah pada perdagangan Senin (12/8/2019) seiring dengan meningkatnya sentimen ketidakpastian global.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp14.250 per dolar AS, melemah 0,39% atau 56 poin.
Analis PT Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan bahwa sentimen prospek pelemahan pertumbuhan ekonomi global yang kembali bergulir di pasar pada perdagangan hari ini telah melukai aset berisiko, termasuk rupiah.
“Rupiah menjadi tidak dipandang sebagai aset yang baik oleh investor saat ini sehingga hal tersebut mempengaruhi kinerja rupiah yang tergerus perlambatan ekonomi global,” ujar Yudi saat dihubungi Bisnis.com, Senin (12/8/2019).
Banyaknya gejolak politik, seperti Brexit, kericuhan Hong Kong, dan mosi tidak percaya pada pemerintahan di Italia juga telah menekan investor kembali menjauhi aset berisiko.
Selain itu, konflik perdagangan antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia, AS dan China, masih menghantui pergerakan rupiah. Sengketa perdagangan yang memunculkan ketidakpastian pasar telah melukai pertumbuhan ekonomi secara global, termasuk Indonesia.
Baca Juga
Sebagai informasi, defisit neraca transaksi berjalan pada kuartal II/2019 tercatat meningkat dari US$7,0 miliar atau 2,6% dari PDB pada kuartal sebelumnya menjadi US$8,4 miliar atau 3,0% dari PDB.
Oleh karena itu, dia memprediksi pada perdagangan Selasa (13/8/2019) rupiah kembali akan melemah dengan bergerak di kisaran Rp14.320 per dolar AS hingga Rp14.170 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel