Bisnis.com, JAKARTA - PT Kimia Farma (Persero) Tbk. mengumumkan rencana penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 1,57 miliar saham.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia pada Senin (12/8/2019), saham baru tersebut merupakan saham Seri B yang memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya.
Untuk memuluskan rencana pelaksanaan rights issue, Kimia Farma akan melaksanakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 18 September 2019. Setelah mendapat izin pemegang saham, rights issue akan dilaksanakan paling lambat 12 bulan setelah tanggal pelaksanaan RUPSLB.
Emiten farmasi itu menjelaskan perseroan akan menggunakan dana hasil PMHMETD untuk modal kerja dan pengembangan usaha perseroan dan entitas anak.
"Perseroan akan memperoleh dana kas untuk modal kerja yang dapat digunakan untuk membiayai pengembangan kegiatan usaha dan kegiatan entitas perseroan dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku."
Perseroan mengumumkan bahwa bagi pemegang saham yang tidak menggunakan HMETD-nya akan terkena dilusi dengan jumlah maksimum 22,14% dari model ditempatkan dan disetor penuh.
Apabila rights issue itu dieksekusi dengan tingkat harga saham hari ini, yaitu Rp3.120 per saham, maka emiten bersandi saham KAEF itu membidik dana sebesar Rp4,92 triliun.