Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai target konservatif emiten ritel dan realisasi belanja modal PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Senin (12/8/2019).
Berikut beberapa perincian topik utamanya:
Emiten Ritel Masih Konservatif. Sejumlah emiten ritel memilih untuk menetapkan target konservatif dengan mengacu kinerja yang diraih pada semester I/2019 meskipun beberapa di antaranya optimistis penjualan bakal lebih laris manis pada periode selanjutnya. (Bisnis Indonesia)
Kontrak WTON Capai Rp9,33 Triliun. PT Wijaya Karya Beton Tbk. memiliki total kontrak dihadapi atau order book Rp9,33 triliun per Juli 2019 atau sekitar 64,34% dari target tahun ini. Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Beton Yuherni Sisdwi menuturkan bahwa total kontrak dihadapi atau order book perseroan senilai Rp9,33 triliun per Juli 2019. (Bisnis Indonesia)
DEAL Kejar Kontrak Baru. PT Dewata Freightinternational Tbk. akan gencar memburu kontrak-kontrak baru pada semester II/2019, guna menambal kinerja yang lemah pada semester I/2019. (Bisnis Indonesia)
INCO Dipoles Sentimen Positif. Saat indeks harga saham gabungan bergerak fluktuatif sepekan terakhir dengan koreksi 0,92%, laju PT Vale Indonesia Tbk. justru mampu melesat dengan penguatan 12,46%. Sentimen apa saja yang memoles pergerakan produsen nikel itu? (Bisnis Indonesia)
Muluskan Rights Issue, MYRX Bayar Denda. Emiten properti PT Hanson International Tbk. (MYRX) akhirnya melunasi kewajiban berupa pembayaran denda kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar Rp5,6 miliar demi memuluskan rencana rights issue perseroan. (Bisnis Indonesia)
Telkom Kejar Realisasi Belanja Modal. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. menggenjot realisasi belanja modal pada semester II/2019 dengan target 27% dari pendapatan perusahaan. Direktur Utama TLKM Ririek Adriansyah mengatakan, pada semester I/2019 perseroan merealisasikan belanja Rp15,1 triliun. (Bisnis Indonesia)