Bisnis.com, JAKARTA –Nilai tukar rupiah berhasil rebound dari pelemahannya dengan dibuka terapresiasi 12 poin atau 0,08 persen di level Rp14.265 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (7/8/2019).
Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau melemah 0,175 poin atau 0,18 persen ke posisi 97,455.
Pada perdagangan Selasa (6/8) rupiah ditutup di level Rp14.276 per dolar AS, melemah 0,15 persen atau 22 poin.
Ikuti perkembangan nilai tukar rupiah atas dolar AS dalam laporan live berikut:
Nilai tukar rupiah berhasil memantapkan rebound-nya dengan berakhir menguat 52 poin atau 0,36 persen di level Rp14.225 per dolar AS, mematahkan pelemahan empat hari berturut-turut sebelumnya.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau naik tipis 0,021 poin atau 0,02 persen ke posisi 97,651.
Nilai tukar rupiah menguat 50 poin atau 0,35 persen ke level Rp14.227 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik tipis 0,008 poin atau 0,01 persen ke posisi 97,638.
Nilai tukar rupiah menguat 2 poin atau 0,01 persen ke level Rp14.275 per dolar AS, saat indeks dolar AS turun 0,044 poin atau 0,05 persen ke posisi 97,586.
Nilai tukar rupiah menguat tipis 1 poin atau 0,01 persen ke level Rp14.276 per dolar AS, saat indeks dolar AS melemah 0,129 poin atau 0,13 persen ke posisi 97,501.
Nilai tukar rupiah menguat tipis 2 poin atau 0,01 persen ke level Rp14.275 per dolar AS, saat indeks dolar AS turun 0,115 poin atau 0,12 persen ke posisi 97,515.
Nilai tukar rupiah menguat 7 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.270 per dolar AS, saat indeks dolar AS melemah 0,177 poin atau 0,18 persen ke posisi 97,453.
Nilai tukar rupiah berhasil rebound dari pelemahannya dengan dibuka terapresiasi 12 poin atau 0,08 persen di level Rp14.265 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau melemah 0,175 poin atau 0,18 persen ke posisi 97,455.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa Bank Indonesia terus melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi negara melalui pasar Domestic Non-Deliverable Forwards (DNDF) sejak dibukanya lelang hingga penutupan pasar pada perdagangan hari ini. Hal tersebut didorong oleh kondisi global yang semakin membebani rupiah.
“Walaupun mendapat pengawalan ketat dari BI, rupiah tidak cukup kuat untuk lepas dari jeratan zona merah. Pasalnya, sentimen negatif dari luar begitu luar biasa,” kata Ibrahim seperi dikutip dari keterangan resminya, Selasa (6/8).
Ia memprediksi rupiah masih akan cenderung melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (7/8/2019) di kisaran Rp14.237 per dolar AS hingga Rp14.335 per dolar AS.
Sementara itu, Kepala Edukasi dan Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa perang mata uang yang dipicu oleh sengketa perdagangan AS dan China telah membebani rupiah karena menimbulkan kekhawatiran pasar atas potensi perlambatan ekonomi global.
“Kekhawatiran ini semakin mendorong pelaku pasar untuk keluar dari aset berisiko, termasuk rupiah,” katanya.
Selain itu, pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia diperkirakan berlanjut seiring dengan data pertumbuhan PDB Indonesia meleset dari yang ditargetkan. Hal tersebut menambahkan beban rupiah dan memicu pelemahan lebih lanjut.
Ariston memprediksi potensi rupiah untuk terus bergerak melemah semakin terbuka mendekati level Rp14.400 per dolar AS dengan level support di Rp14.250 per dolar AS.