Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas global naik pada Jumat (26/7/2019), setelah tergelincir lebih dari satu pekan ke level terendah di sesi sebelumnya. Selanjutnya, emas menanti pertemuan The Fed, 30-31 Juli mendatang.
Pekan lalu, logam mulia itu mendapat dukungan dari angka inflasi Amerika Serikat yang lemah, mengimbangi pertumbuhan ekonomi kuartal kedua yang lebih baik dari perkiraan. Hal itu membuat taruhan tetap hidup untuk penurunan suku bunga.
Data Bloomberg menunjukkan, harga emas di Commodity Exchange (Comex) ditutup menguat 0,33% atau 4,70 poin ke level US$1.432,20 per troy ounce, Jumat (26/7/2019). Sementara harga emas spot ditutup menguat 0,31% atau 4,32 poin ke posisi US$1.418,90 per troy ounce.
Seperti dikutip dari Reuters, laporan dari Departemen Perdagangan AS menunjukkan, ekonomi Negeri Paman Sam melambat kurang dari yang diharapkan pada kuartal kedua tahun ini, karena produk domestik bruto meningkat pada tingkat tahunan 2,1%.
Laporan tersebut juga memperlihatkan, peningkatan inflasi kuartal terakhir, meskipun trennya tetap jinak. Ukuran inflasi yang dilacak oleh The Fed meningkat pada tingkat 1,8% kuartal terakhir, tepat di bawah target bank sentral AS sebesar 2%.
Analis INTL FCStone Edward Meir mengatakan, angka PDB tersebut menunjukkan bahwa The Fed mungkin tidak seagresif dahulu. “Namun alasan kami belum runtuh adalah angka inflasi sedikit mengkhawatirkan,” ujarnya.
Dana federal berjangka menunjukkan para trader melihat peluang 8,45% untuk penurunan suku bunga seperempat poin pada pertemuan kebijakan bank sentral AS pada 30-31 Juli mendatang. Lebih tinggi dari probabilitas yang terlihat sesaat sebelum rilis data PDB.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang (oportunity cost) memegang emas yang tidak menguntungkan. Sementara, pembatasan momentum logam mulia tersebut adalah dolar yang lebih kuat.
Commerzbank dalam sebuah catatan mengatakan, pasar sekarang akan memusatkan perhatian pada pertemuan The Fed pekan ini. Jika Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Serve Jerome Powell mengindikasikan bahwa pemangkasan suku bunga sebentar lagi, dolar kemungkinan akan terdepresiasi. “Pada gilirannya akan menguntungkan emas,” kata Commerzbank.
Sementara itu, ketidakpastian tentang apakah Washington dan Beijing akan dapat menyelesaikan perbedaan perdagangan mereka, membuat banyak investor tetap waspada. Negosiator dari kedua belah pihak akan bertemu di Shanghai minggu ini.
Logam mulia lainnya, harga perak turun 0,3% pada level US$16,35 per ounce, sementara platinum tergelincir 0,2% menjadi US$ 863,38 pekan lalu. Namun, baik perak dan platinum berada di jalur untuk kenaikan minggu ketiga, setelah naik masing-masing sekitar 1% dan 2,4%, sejauh ini.
Analis mengatakan, perbedaan harga perak dan platinum dibandingkan dengan emas telah membuat kedua logam ini menarik bagi para trader.