Bisnis.com, JAKARTA -- Avrist Asset Management berencana menerbitkan produk reksa dana ETF berbasis obligasi pada paruh kedua tahun ini.
Produk tersebut dijadwalkan diluncurkan menjelang akhir 2019. Selain itu, perseroan juga masih akan menerbitkan lima produk lagi yang terdiri atas produk reksa dana terproteksi dan reksa dana pendapatan tetap.
Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich menilai hingga akhir tahun ini, kinerja produk reksa dana indeks dan ETF akan semakin mirip dengan indeks acuannya dibandingkan pada semester I/2019.
“Kinerja semester II/2019 akan lebih didorong pertumbuhan EPS karena secara valuasi, misal PE ratio, sudah sama dengan rata-rata historikal,” paparnya kepada Bisnis, Rabu (24/7/2019).
Selain itu, potensi pemangkasan suku bunga dari Bank Indonesia (BI) dan bank sentral AS (Federal Reserve) pada paruh kedua tahun ini diharapkan menjadi mesin pendorong kinerja produk reksa dana yang dikelola secara pasif tersebut.
Farash mengingatkan tantangan bagi kinerja produk reksa dana indeks dan ETF masih berasal dari ancaman stabillitas rupiah. Pasalnya, masih terdapat ketidakpastian perang dagang antara AS—China serta kekhawatiran melebarnya defisit neraca berjalan (Current Account Deficit/CAD).
Baca Juga
Dia pun masih merekomendasikan produk-produk reksa dana indeks dan ETF yang berbasis indeks LQ45. Sejak awal tahun ini, kinerja indeks LQ45 lebih baik sebesar 4,01 persen per 24 Juli 2019, dibandingkan IHSG yang sebesar 3,08 persen.