Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan reboundnya dan kembali menyentuh level 6.400 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (25/7/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,24 persen atau 15,59 poin ke level 6.400,58 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Rabu (24/7), IHSG berakhir melemah 0,29 persen atau 18,82 poin di level 6.384,99, penurunan hari ketiga berturut-turut.
Indeks mulai bangkit dari pelemahannya dengan dibuka naik 0,12 persen atau 7,4 poin di level 6.392,39. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.391,76 – 6.412,71.
Indeks saham lainnya di Asia mayoritas juga menguat siang ini, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing naik 0,26 persen dan 0,36 persen.
Di China, dua indeks saham acuannya yakni Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing menguat 0,29 persen dan 0,48 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,29 persen pada pukul 12.01 WIB.
Dilansir dari Reuters, bursa Asia menguat menjelang pengumuman keputusan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) dalam pertemuannya yang berakhir Kamis (25/7/2019) waktu setempat.
Bursa saham Australia pun mendekati level tertingginya dalam 12 tahun, didorong ekspektasi bahwa ECB dan bank sentral AS Federal Reserve akan segera menurunkan suku bunganya.
“Suku bunga yang lebih rendah pada umumnya adalah kabar baik bagi harga saham,” ujar Jim McCafferty, kepala riset ekuitas di Nomura.
Sementara itu, penguatan indeks saham blue-chip China ditopang harapan tatap muka antara negosiator AS dan China pekan depan dapat memberi progres dalam perang dagang kedua negara.
Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan tim perundingnya dikabarkan akan berada di Shanghai pada Senin (29/7) hingga Rabu (31/7) untuk membahas sejumlah isu perdagangan dengan rekan-rekan sejawatnya di China.
Meski demikian, bursa saham di Korea Selatan melemah seiring dengan tergelincirnya saham pembuat chip di tengah ketegangan perdagangan antara pemerintah Korsel dan Jepang.
Pada umumnya, sentimen investor saham dalam beberapa hari terakhir telah mendapat dorongan ekspektasi progres dalam negosiasi perdagangan China-AS, dan kebijakan moneter yang lebih longgar.
ECB diprediksi akan memperdengarkan pandangan dovish soal kebijakan moneter pekan ini, sedangkan The Fed diantisipasi akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin dalam rapat kebijakan (FOMC meeting) yang berakhir 31 Juli.
Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah mempertahankan reboundnya dan menguat 14 poin atau 0,1 persen ke level Rp13.983 per dolar AS pukul 11.54 WIB, setelah berakhir terdepresiasi 0,09 persen atau 12 poin di level Rp13.997 per dolar AS pada Rabu (24/7), pelemahan hari ketiga beruntun.