Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tawarkan Yield Tinggi, Lelang Sukuk Diyakini Bakal Diserbu

Pemerintah akan melelang enam seri sukuk negara pada Selasa (23/7/2019), dengan target Rp8 triliun.
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Instrumen Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara diperkirakan bakal dicari investor pada lelang yang diselenggarakan Selasa (23/7/2019), karena menawarkan imbal hasil yang tinggi. 

Direktur & Chief Investment Officer Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Ezra Nazula mengatakan imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) telah mengalami penurunan akibat imbas turunnya suku bunga acuan. Meskipun sukuk juga akan terdampak, yield yang ditawarkan dinilai masih lebih tinggi.

“Dengan imbal hasil SUN yang sudah turun, tentunya investor akan melirik ke sukuk untuk dapat memberikan yield yang lebih tinggi,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (22/7). 

Ezra memperkirakan sukuk akan diburu investor lokal yang mencari imbal hasil premium karena likuiditas sukuk yang lebih rendah di pasar sekunder. 

Pada Selasa (23/7), pemerintah akan melelang 6 seri sukuk yang terdiri atas 1 seri Surat Perbendaraahan Negara-Syariah (SPN-S) dan 5 seri Project Based Sukuk (PBS) dengan target Rp8 triliun.

Keenam seri yang akan dilelang menawarkan imbal hasil hingga 8,625 perinciannya. Perinciannya, seri SPN-S10012020 dengan imbal hasil diskonto dan jatuh tempo pada 10 Januari 2020. Untuk seri ini, alokasi pembelian nonkompetitif sebesar 50 persen dari jumlah yang dimenangkan.

Kemudian, PBS014  menawarkan imbal hasil 6,5 persen dan jatuh tempo pada 15 Mei 2021; PBS019 dengan imbal hasil 8,25 persen dan jatuh tempo pada 15 September 2023; PBS021 yang menawarkan imbal hasil 8,5 persen dan jatuh tempo pada 15 April 2026. 

Selanjutnya, PBS022 yang menawarkan imbal hasil 8,625 persen dan jatuh tempo 15 April 2034 serta PBS015 dengan imbal hasil 8 persen dan jatuh tempo 15 Juli 2047. Kelima seri PBS ini memiliki alokasi pembelian nonkompetitif sebesar 30 persen dari jumlah yang dimenangkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper