Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen beton, PT Waskita Beton Precast Tbk. mengembangkan produk baru bantalan rel kereta api tipe 1067 yang diklaim memiliki peluang pasar dan menghasilkan permintaan besar.
Manajemen emiten bersandi WSBP itu memaparkan bahwa produk itu berfungsi sebagai landasan rel bertumpu dan menahan laju kereta api yang dapat menahan beban kecepatan hingga 120 kilometer (km) per jam.
Produk itu telah lolos serangkaian pengujian yakni uji fungsi atau test track, uji rancang bangun sehingga mendapat sertifikasi. Sertifikasi itu sesuai dengan Keputusan Direktur Perkeretaapian Nomor KA.603/SK.18/DJKA/19 tentang Pengesahan Spesifikasi Teknis Bantalan Beton 1067 mm.
Direktur Utama Waskita Beton Precast Jarot Subana menuturkan produk bantalan rel tersebut memiliki peluang pasar dan diprediksi akan menghasilkan permintaan pasar yang besar.
“Kami akan terus berinovasi dalam menghasilkan inovasi produk. Tentunya kami juga akan memperluas pasar eksternal yang diharapkan meningkat dengan target sebesar 40 persen pada tahun ini,” jelasnya dalam siaran pers, Senin (22/7/2019).
Sebelumnya, Jarot mengungkapkan kontrak baru senilai Rp3,10 triliun pada Januari 2019—Juni 2019. Pencapaian itu naik 4,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang sebesar Rp2,97 triliun.
Baca Juga
Nilai kontrak baru itu berasal dari beberapa proyek besar, di antaranya Krian—Legundi—Bunder-Manyar (KLBM) Seksi 2 dan 3, jalan tol Jakarta—Cikampek II Selatan Paket 3, addendum jalan tol Cibitung—Cilincing, jalan tol Bogor—Ciawi—Sukabumi Seksi II, dan jalan tol Bekasi—Cawang—Kampung Melayu Seksi 2A, serta proyek lainnya.
Selain berburu kontrak baru, WSBP mengklaim konsisten menambah kapasitas dan melakukan pengembangan produk baru seperti rumah pracetak, tiang listrik beton, dan bantalan kereta api.
Berdasarkan catatan Bisnis, realisasi kontrak baru entitas anak PT Waskita Karya (Persero) Tbk. itu turun 39,59 persen secara tahunan pada 2018. Nilai yang dikantongi turun dari Rp11,03 triliun pada 2017, menjadi Rp6,66 triliun pada tahun lalu.