Bisnis.com, JAKARTA – Yen naik ke level tertinggi dalam 2 pekan terakhir akibat meningkatnya risiko perdagangan global sehingga memicu daya tarik yang lebih tinggi untuk mengumpulkan aset investasi aman.
Analis Mata Uang Sony Financial Holdings Tokyo Kumiko Ishikawa mengatakan bahwa sentimen untuk menjauhi aset berisiko kembali tumbuh karena kekhawatiran pasar atas ketegangan perdagangan AS dan China yang menekan imbal hasil Treasury dan pasar saham.
Presiden AS Donald Trump kembali menegaskan bahwa dirinya tetap dapat menaikkan tarif impor untuk produk China senilai US$325 miliar jika diperlukan, meski kedua negara tengah kembali ke meja perundingan untuk mendapatkan kesepakatan menyelesaikan sengketa perdagangan yang telah terjadi sejak tahun lalu.
Sementara itu, China telah memperingatkan bahwa perundingan perdagangan AS dan China dapat terpengaruh akibat komentar Trump tersebut.
“Namun, pasar tetap berpegang pada harapan pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed sebesar 25 basis poin akhir bulan ini, dan pandangan ini tampaknya tidak akan berubah meskipun data ekonomi AS baru-baru ini berhasil dirilis lebih kuat,” ujar Kumiko seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (18/7/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (18/7/2019) hingga pukul 15.50 WIB, yen bergerak menguat 0,19% menjadi 107,74 yen per dolar AS. Pada pertengahan perdagangan, yen sempat menyentuh level 107,62 yen per dolar AS.
Adapun, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama lainnya bergerak melemah 0,16% menjadi 97,066.
Di sisi lain, Jepang dan Korea Selatan tengah mencoba untuk meredakan ketegangan perdagangan, setelah Korea Selatan dilaporkan telah menolak proses arbitrase yang ditawarkan oleh Jepang.