Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet mampu rebound dan kembali ke zona hijau pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (17/7/2019) menyusul meningkatnya produksi kendaraan bermotor AS.
Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif September 2019 di Shanghai Futures Exchange ditutup menguat 0,14 persen atau 15 poin di level 10.525 yuan per ton dari level penutupan sebelumnya.
Harga karet mampu rebound setelah pada perdagangan Selasa (16/7/2019) ditutup melemah 1,18 persen atau 125 poin ke level 10.510 yuan per ton.
Sementara itu, harga di Tokyo Commodities Exchange untuk kontrak Desember 2019 ditutup menguat 1,23 persen atau 2,20 poin ke level 180,50 yen per kg, setelah dibuka stagnan pada level 178,30 yen per kg.
Dilansir dari Bloomberg, harga karet menguat menyusul kenaikan produksi kendaraan bermotor mendorong peningkatan yang tak terduga output manufaktur AS pada Juni.
Produksi kendaraan bermotor dan suku cadang meningkat 2,9 persen bulan lalu. Pengeluaran suku cadang mobil juga mendekati level tertingginya tahun ini, menurut laporan oleh Bloomberg Intelligence.
Berita tersebut mengimbangi pelemahan sejumlah aset berisiko setelah ancaman tarif baru Presiden Donald Trump terhadap barang impor asal China yang meningkatkan kembali kekhawatiran mengenai permintaan global.
Penguatan harga karet pada perdagangan hari ini masih tertahan menyusul laporan yang menunjukkan penurunan penjualan mobil Eropa pada bulan Juni.
Asosiasi Produsen Mobil Eropa mengatakan Rabu bahwa penjualan turun 7,9 persen menjadi 1,49 juta mobil. Ini merupakan penurunan bulanan terburuk sejak Desember.
Hong Leong Investment Bank memperkirakan harga karet alam akan sejajar dengan komoditas global menyusul tekanan sentimen oleh ketegangan perang dagang.
Pergerakan Harga Karet Kontrak September 2019 di Shanghai Futures Exchange | ||
---|---|---|
Tanggal | Harga (yuan/ton) | Perubahan (persen) |
17/7/2019 | 10.525 | +0,14 |
16/7/2019 | 10.510 | -1,18 |
15/7/2019 | 10.635 | +0,05 |
Sumber: Bloomberg