Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indosat (ISAT) Kaji Penjualan Menara, Ini Komentar Analis

Pada perdagangan Rabu (10/7/2019), saham ISAT ditutup naik 200 poin atau 7,6% ke level harga Rp2.830 per saham. Level harga itu mencerminkan rasio harga per laba (price earnings ratio/PER) -13,16 kali.
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Isu penjualan menara disebut tak berdampak signifikan terhadap pergerakan saham dan kinerja keuangan PT Indosat Tbk. (ISAT).

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan penjualan menara menjadi salah satu strategi perusahaan untuk memangkas beban operasional yang juga bisa berimplikasi pada penurunan pendapatan.

Menurutnya, meskipun bisa berdampak positif bila bisa dieksekusi, secara fundamental, tak akan terdampak signifikan. Dia pun merekomendasikan investor untuk melakukan aksi beli dengan beberapa catatan.

Pada perdagangan Rabu (10/7/2019), saham ISAT ditutup naik 200 poin atau 7,6% ke level harga Rp2.830 per saham. Level harga itu mencerminkan rasio harga per laba (price earnings ratio/PER) -13,16 kali.

Sepanjang tahun berjalan 2019, ISAT meroket 67,95%. Kapitalisasi pasarnya pun meningkat ke level Rp15,38 triliun.

"Speculative buy dengan akumulasi buy apabila berhasil break out upper bollinger bands di kisaran Rp2.800 dan target harga Rp3.120 dan stop-loss jika mematahkan support MA200 di Rp2.490," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (10/7/2019).

Pada tahun buku 2018, ISAT membukukan beban depresiasi aset yang cukup besar yakni Rp8,1 triliun. Beban tersebut, menjadi pemotong pendapatan sehingga berimbas terhadap profitabilitas perseroan.

"Pada bisnis telekomunikasi memang peralatan untuk menunjang yang masuk pada aset terdepresiasi tidak hanya menara. Saya kira [penjualan menara] tidak akan berdampak signifikan hanya akan mengurangi beban depresiasi dan memberikan sedikit ruang untuk menghasilkan keuntungan," tuturnya.

Secara terpisah, analis RHB Sekuritas Indonesia Michael Wilson Setjoadi mengatakan emiten telekomunikasi kini memilih untuk memperkuat jaringan. Beberapa perseroan pun mengurangi biaya operasi dan menjual aset-asetnya guna mendorong kualitas jaringan sehingga semakin fokus pada bisnis seluler.

"Tower dijual, melakukan lease back itu biar light sehingga uangnya bisa digunakan untuk investasi di network quality," katanya.

Seperti diketahui, pada 2019, perusahaan menganggarkan belanja modal (capex) sekitar Rp10 triliun yang sebagian besar dialokasikan untuk membangun base transceiver station (BTS) 4G.

Adapun kedua strategi tersebut diharapkan dapat mendongkrak performa perusahaan. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2019, kinerja perseroan membaik dengan perbaikan rugi Rp292,5 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp405,2 milliar.

Saat dihubungi Bisnis.com, Senior Vice President Head Corporate Communication Indosat Turina Farouk mengatakan penjualan menara merupakan salah satu opsi perseroan untuk mendapatkan dana segar. Kendati demikian, dia berujar perseroan masih mengkaji opsi tersebut.

"Penjualan menara merupakan salah satu opsi pendanaan. Namun, saat ini opsi tersebut masih sedang dalam kajian," ujarnya, Rabu (10/7/2019).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper