Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Produk Reksa Dana Saham Paling Cuan Sejak Awal Tahun

Berdasarkan data Infovesta Utama per 5 Juli 2019, kinerja indeks reksa dana saham masih mencatatkan kinerja negatif sepanjang tahun berjalan sebesar -1,42%, di bawah indeks acuannya IHSG yang tumbuh 2,89% ytd.
Petugas menjelaskan tata cara berinvestasi kepada calon investor di gedung Jakarta Investment Center (JIC), Jakarta, Kamis (2/8/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Petugas menjelaskan tata cara berinvestasi kepada calon investor di gedung Jakarta Investment Center (JIC), Jakarta, Kamis (2/8/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Produk-produk reksa dana saham masih menjadi jawara dalam memberikan return investasi sejak awal tahun ini. Padahal, imbal hasil indeks reksa dana saham masih satu-satunya yang berada di zona merah.

Berdasarkan data Infovesta Utama per 5 Juli 2019, kinerja indeks reksa dana saham masih mencatatkan kinerja negatif sepanjang tahun berjalan sebesar -1,42%, di bawah indeks acuannya IHSG yang tumbuh 2,89% ytd.

Saat ini, produk reksa dana saham besutan Mandiri Manajemen Investasi bernama Mandiri Investa Equity Movement tercatat menjadi jawara pemberi return terbesar dari seluruh produk sebesar 61,50% selama ytd per 5 Juli 2019.

Wawan Hendrayana, Kepala Riset Infovesta Utama, menjelaskan dengan prospek IHSG akan bergerak ke kisaran 6.800—6.900 hingga akhir tahun, indeks reksa dana saham pun berpotensi menyentuh 9%—10%.

“Dengan IHSG ke 6.800—6.900, diperkirakan return reksa dana saham akan berada dalam rentang 9%—10% hingga akhir tahun, setara dengan IHSG,” kata Wawan ketika dihubungi Bisnis.com, Senin (8/7/2019).

Adapun penopang pasar saham, jelas Wawan, akan berasal dari sentimen penurunan suku bunga dari bank sentral AS yang akan diikuti oleh Bank Indonesia pada tahun ini.

Selain itu, dari sisi politik dalam negeri yang sudah ada kepastian juga bakal membuat emiten percaya diri untuk kembali berinvestasi dan merealisasikan belanja modal.

Adapun, prospek laporan keuangan emiten pada paruh kedua tahun ini yang lebih baik ketimbang semester I/2019 dinilai juga akan menjadi penopang menguatnya IHSG.

Namun demikian, kinerja rata-rata indeks reksa dana saham yang masih minus, lanjut Wawan, lebih disebabkan oleh perbedaan strategi racikan reksa dana dari masing-masing fund manager.

“Memang melihat ytd, [kinerja indeks] reksa dana saham masih minus karena beberapa produk banyak yang mencatatkan tekanan kinerja yang berlebihan,” imbuh Wawan.

5 Reksa Dana Saham Return Tertinggi per 5 Juli 2019
Mandiri Investa Equity Movement 61,5%
Pacific Equity Flexi Fund 34,87%
Asanusa Enhanced Strategy Fund 23,13%
BNI-AM Dana Saham Syariah Musahamah 21,29%
OSO Andalas Equity Fund 19,9%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper