Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level terendahnya dalam lebih dari sepekan di tengah pelemahan bursa Asia.
Nilai tukar rupiah pun melemah bersama mayoritas mata uang di Asia terhadap dolar AS. Greenback menguat pascarilis laporan ketenagakerjaan AS yang menunjukkan hasil lebih kuat daripada estimasi pasar.
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com hari ini, Senin (8/7/2019):
Bursa Asia Tertekan Prospek Suku Bunga AS, IHSG Berakhir Melemah
IHSG ditutup melemah 0,34 persen atau 21,65 poin di level 6.351,83 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (5/7), indeks berakhir turun tipis 0,04 persen atau 5,92 poin di posisi 6.358,63.
Rata-rata indeks saham utama di Asia pun berakhir di zona merah, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing melemah 0,89 persen dan 0,98 persen, dan indeks Kospi Korea Selatan yang anjlok 2,20 persen.
Di China, dua indeks saham utamanya, Shanghai Composite dan CSI 300 juga anjlok lebih 2 persen, yakni 2,58 persen dan 2,32 persen masing-masing. Adapun indeks Hang Seng Kong ditutup melorot 1,54 persen.
Dolar AS Menguat, Rupiah Parkir di Zona Merah
Mata uang Garuda ditutup di zona merah, masih dibayangi oleh kuatnya data ketenagakerjaan AS periode Juni yang dirilis pada akhir pekan lalu.
Analis PT Monex Investindo Futures Andian mengatakan bahwa pelemahan rupiah masih dipicu oleh dolar AS kendati penguatan greenback saat ini sudah tidak terlalu signifikan seperti perdagangan sebelumnya ketika data NFP AS periode Juni dirilis positif.
"Penguatan dolar AS saat ini juga di dukung ketakutan para pelaku pasar bahwa data NFP AS yang cukup baik membawa kemungkinan tidak terjadinya pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed pada akhir bulan ini," ujar Andian.
Investor Asing Catat Net Sell 4 Hari Beruntun
Aksi jual bersih oleh investor asing berlanjut pada perdagangan hari ini. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp213,31 miliar, net sell hari keempat beruntun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa hari ini mencapai sekitar Rp6,85 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 13,89 miliar lembar saham.
Harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2019 terpantau menguat 7,20 poin atau 0,51 persen ke level US$1.407,30 per troy ounce pukul 18.35 WIB, meskipun dolar AS bergerak di posisi lebih tinggi.
Indeks dolar AS, yang melacak pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, naik 0,02 persen atau 0,018 poin ke posisi 97,304, setelah berakhir menguat 0,54 persen di posisi 97,286 pada Jumat (5/7/2019).
Sebaliknya, di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta turun Rp1.000 menjadi Rp700.000 per gram. Harga pembelian kembali atau buyback emas Antam pun turun Rp1.000 menjadi Rp629.000 per gram.
Stok di Shanghai Naik Tajam, Harga Karet Melemah
Harga karet di bursa Tokyo dan Shanghai kompak berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, di tengah kekhawatiran seputar peningkatan stok di China.
Harga karet untuk kontrak teraktif Desember 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup turun 0,33 persen atau 0,60 poin di level 181 yen per kg dari level penutupan sebelumnya.
Adapun harga karet kontrak September 2019 di Shanghai Futures Exchange berakhir melorot 1,11 persen atau 125 poin di level 11.150 yuan per ton, setelah mampu berakhir naik 0,45 persen atau 50 poin di posisi 11.275.