Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet di bursa Tokyo dan Shanghai kompak berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Senin (8/7/2019), di tengah kekhawatiran seputar peningkatan stok di China.
Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Desember 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup turun 0,33 persen atau 0,60 poin di level 181 yen per kg dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat (5/7/2019), harga karet kontrak Desember 2019 berakhir melemah 0,6 persen atau 1,10 poin di posisi 181,60. Sebelum melanjutkan pelemahannya, harga karet sempat berbalik ke wilayah positif dengan dibuka naik 0,11 persen di level 181,80.
Adapun harga karet kontrak September 2019 di Shanghai Futures Exchange berakhir melorot 1,11 persen atau 125 poin di level 11.150 yuan per ton, setelah mampu berakhir naik 0,45 persen atau 50 poin di posisi 11.275.
Menurut Shanghai Futures Exchange, jumlah persediaan karet di Shanghai meningkat 1,5 persen menjadi 423.424 ton pada pekan yang berakhir 4 Juli. Kenaikan tersebut adalah yang terbesar sejak pekan yang berakhir 27 Desember 2018.
Menurut Kazuhiko Saito, Analis Fujitomi, penumpukan stok terjadi setelah harga karet grade RSS-3 untuk pengiriman dari Bangkok turun pekan lalu.
Baca Juga
“Penurunan mencerminkan lesunya permintaan dan peningkatan musiman pada pasokan dari Thailand, eksportir terbesar,” tambah Saito, seperti dikutip dari Bloomberg.
Turut membebani harga karet di Tokyo, nilai tukar yen terpantau menguat 0,14 poin atau 0,13 persen ke level 108,34 yen per dolar AS pukul 15.16 WIB.
Seperti diketahui, penguatan nilai tukar yen terhadap dolar AS, menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam yen lebih mahal sehingga membebani prospek permintaan dari pembeli asing.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Desember 2019 di Tocom | ||
---|---|---|
Tanggal | Harga (Yen/kg) | Perubahan (persen) |
8/7/2019 | 181,00 | -0,33 |
5/7/2019 | 181,60 | -0,60 |
4/7/2019 | 182,70 | -1,03 |
Sumber: Bloomberg