Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan produk kayu olahan PT Darmi Bersaudara Tbk. mengincar penjualan dapat bertumbuh 70,12% pada 2019.
Direktur Independen Darmi Bersaudara Lie Kurniawan mengatakan, perseroan mengincar penjualan bersih mencapai Rp64 miliar pada tahun ini, naik 70,12% dibandingkan dengan realisasi 2018 sebesar Rp37,62 miliar. Sementara itu, laba bersih yang diincar sebesar Rp3,6 miliar, dua kali lipat dari realisasi 2018 sebesar Rp1,8 miliar.
Emiten dengan kode saham KAYU ini optimistis dapat mencapai target seiring dengan perolehan dana segar dari hasil IPO sebesar Rp22,50 miliar pada Kamis (4/7/2019). Lie menjelaskan, selama ini perseroan belum dapat memenuhi seluruh permintaan produk kayu olahan karena modal kerja yang terbatas.
"Setelah ada dana dari IPO untuk modal kerja, volume penjualan bisa meningkat," katanya di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (4/7/2019).
Sebagai informasi, perusahaan yang berpusat di Surabaya itu akan menggunakan dana dari hasil IPO sebesar 80% untuk modal kerja, 20% untuk pembelian aset produksi berupa mesin pengolahan kayu yang akan disewakan kepada pihak ketiga yang memiliki izin pengolahan kayu untuk melakukan produksi khusus untuk memenuhi permintaan perseroan.
Penjualan produk KAYU menyasar pasar ekspor, terutama India dan Nepal. Kayu olahan sebagian besar digunakan untuk sektor properti seperti decking, flooring, maupun sebagai pondasi atap rumah.
Lie mengatakan, perseroan sedang menjajaki ekspor ke Korea Selatan dan Australia. Dia berharap ekspor dapat terealisasi pada tahun ini.
"Rencana ekspansi, kami akan memperluas pasar di Korea Selatan dan Australia," imbuhnya.
Pada awal perdagangan, saham KAYU mengalami kenaikan sebesar 69,33% dari harga perdana ke level Rp254. Saham KAYU memiliki price to earning ratio 84,67 kali dan memiliki kapitalisasi pasar Rp168,91 miliar.