Perlambatan Ekonomi Bayangi Pertumbuhan Sektor Otomotif, Harga Karet Merosot

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet di bursa komoditas Tokyo ditutup merosot pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (3/7/2019)

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Desember 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup merosot 3,35 persen atau 6,40 poin di level 184,60 yen per kg dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (2/7/2019), harga karet kontrak Desember 2019 dituutp di zona merah dengan pelemahan 2,15 persen atau 4,2 poin ke level 191 yen per kg.

Sementara itu, harga karet di Shanghai Futures Exchange juga ditutup melemah 0,27 persen atau 30 poin ke level 11.245 yuan per ton.

Dilansir Bloomberg, harga karet melemah karena kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global membayangi kenaikan tak terduga dalam penjualan mobil China yang diumumkan Selasa oleh Kementerian Perdagangan.

Gubernur Bank of England Mark Carney memperingatkan bahwa meningkatnya proteksionisme berisiko memperlambat pertumbuhan ekonomi global yang mungkin memerlukan respons kebijakan utama.

Peringatan itu datang ketika berbagai indikator awal menunjukkan pelemahan lebih lanjut dalam ekonomi China pada Juni, yang mencerminkan pukulan dari kenaikan tarif AS pada bulan Mei.

Pasar mobil ritel China tumbuh 8,2 persen di paruh pertama tahun ini dibandingkan dengan 2018, menurut perkiraan dari kementerian perdagangan. Berita itu berbanding terbalik dengan penurunan penjualan mobil di bagian lain dunia.

Baik PMI manufaktur resmi dan Caixin mengungkapkan tekanan yang meningkat pada bulan Juni. Penurunan PMI Caixin kembali ke level kontraksi menunjukkan dampak pada eksportir China dari kenaikan tarif A.S. pada Mei

Pemerintah provinsi China mengambil tindakan setelah pemerintah pusat bulan lalu mendorong mereka untuk memberikan "dukungan" untuk pasar mobil jika mereka memiliki kapasitas.

Pemerintah daerah juga dilarang menempatkan pembatasan baru pada pembelian mobil atau pembatasan kendaraan energi baru

Sumber: Bloomberg