Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Tepis Ancaman Tarif Impor UE, Indeks Stoxx Ditutup Menguat

Bursa saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan Selasa (2/7/2019), dengan sektor utilitas dan barang konsumsi memimpin kenaikan karena investor menepis ancaman Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif tambahan pada barang impor Uni Eropa senilai US$4 miliar.
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan Selasa (2/7/2019), dengan sektor utilitas dan barang konsumsi memimpin kenaikan karena investor menepis ancaman Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif tambahan pada barang impor Uni Eropa senilai US$4 miliar.

Indeks Stoxx Europe ditutup menguat 0,4 persen di tengah volume perdagangan yang tipis, melanjutkan penguatan di hari Senin setelah AS dan China sepakat untuk kembali ke meja perundingan perdagangan.

Indeks utama Eropa memulai perdagangan dengan pelemahan karena investor menjadi skeptis tentang kesepakatan perdagangan AS-China setelah Trump mengatakan setiap kesepakatan perdagangan dengan China perlu "sedikit lebih menguntungkan" AS.

Selain itu, pemerintah AS pada hari Senin mendorong tekanan di Eropa dengan merilis daftar produk tambahan yang rencananya akan dikenai tarif impor, termasuk zaitun, keju Italia, dan wiski Scotch.

Bursa saham Jerman yang sensitif terhadap perdagangan berkinerja buruk. Tetapi investor sebagian besar tampaknya telah mencerna berita tersebut, dengan sektor makanan dan minuman di antara mencatat penguatan tertinggi sebesar 1,2 persen.

"Tarif UE hanyalah sebuah komentar, bukan aktualitas. Jadi untuk saat ini itu cukup tidak penting dan kecil," kata Keith Temperton dari Tavira Securities, seperti dikutip Reuters.

Produsen pesawat Airbus turun 0,3 persen karena ancaman tarif lebih lanjut menjadi penekan terbaru dalam perselisihan jangka panjang mengenai subsidi pesawat.

Sektor utilitas yang cenderung diuntungkan dengan penurunan suku bunga dituutp menguat 1,9 persen pada hari Selasa, dengan perusahaan Italia Italgas Terna dan Hera naik masing-masing 2,2 persen dan 3,5 persen karena imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun turun di bawah 2 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper