Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Melemah, Rupiah Terdampak Tensi Dagang Baru

Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.140 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (2/7/2019).
Nasabah menghitung uang di sebuah Money Changer, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Himawan L. Nugraha
Nasabah menghitung uang di sebuah Money Changer, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Himawan L. Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.140 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (2/7/2019).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.140 per dolar AS, melemah 23 poin atau 0,16 persen dari posisi Rp14.117 pada Senin (1/7).

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot tergelincir dari penguatannya dan melemah 33 poin atau 0,23 persen ke level Rp14.146 per dolar AS pada pukul 09.26 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (1/7), rupiah mampu terapresiasi 0,09 persen atau 13 poin dan berakhir di level Rp14.113 per dolar AS, apresiasi hari ketiga berturut-turut.

Nilai tukar rupiah mulai tergelincir dari penguatannya dengan dibuka terdepresiasi tipis 0,08 persen atau 11 poin di level Rp14.124 per dolar AS. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.124-Rp14.146 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau naik 0,022 poin atau 0,02 persen ke level 96,866 pada pukul 09.51 WIB.

Pergerakan indeks sebelumnya dibuka turun tipis 0,03 persen atau 0,032 poin di level 96,812, setelah berakhir menanjak 0,74 persen atau 0,714 poin di posisi 96,844 pada perdagangan Senin (1/7).

Dilansir dari Bloomberg, rupiah melemah bersama mata uang pasar negara berkembang lainnya di Asia akibat terbebani munculnya kembali tensi perdagangan global setelah AS memperluas daftar barang Uni Eropa yang dapat dikenakan tarif.

Pemerintah AS menambahkan lebih banyak produk dari Uni Eropa ke daftar barang dapat dikenakan tarif impor, menyusul sengketa subsidi trans-Atlantik yang sudah berjalan lama antara Boeing Co. dan Airbus SE.

Pada Senin (1/7/2019), Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) menerbitkan daftar barang-barang UE senilai US$4 miliar yang dapat digunakan AS sebagai pembalasan atas subsidi pesawat-pesawat Eropa.

Produk-produk tersebut mencakup buah ceri hingga daging, keju, zaitun dan pasta, bersama dengan beberapa jenis wiski serta tabung dan pipa dan besi. Hal ini menambah daftar produk UE senilai US$21 miliar yang diterbitkan USTR pada April.

Proposal AS untuk menambahkan tarif tambahan terhadap barang-barang dari Uni Eropa pun mendorong kembali minat untuk aset-aset safe haven yang sempat surut setelah AS dan China sepakat untuk melanjutkan perundingan dagang mereka.

“Tarif yang diusulkan AS untuk UE adalah jumlah yang dapat diabaikan, tetapi langkah macam ini dapat mengecilkan semangat para pemimpin China untuk berupaya mencapai kesepakatan dagang dengan AS,” jelas Kei Yamazaki, fund manager di Sumitomo Mitsui DS Asset Management, Tokyo.

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)

Tanggal

Kurs

2 Juli

14.140

1 Juli

14.117

28 Juni

14.141

27 Juni

14.180

26 Juni

14.174

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper