Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal IPO, Begini Penjelasan Bos Lion Air

PT Lion Mentari Airlines, induk perusahaan Lion Air Group, tengah melakukan kajian intensif terkait dengan regulasi untuk melakukan IPO di BEI.
Presiden Direktur PT Lion Mentari Airlines Edward Sirait saat bertemu wartawan di fasilitas Maintenance Repair Overhaul (MRO) milik Lion Air, di Batam, Kamis (27/6/2019) malam./Bisnis-Rinaldi M. Azka
Presiden Direktur PT Lion Mentari Airlines Edward Sirait saat bertemu wartawan di fasilitas Maintenance Repair Overhaul (MRO) milik Lion Air, di Batam, Kamis (27/6/2019) malam./Bisnis-Rinaldi M. Azka

Bisnis.com, BATAM - PT Lion Mentari Airlines, induk perusahaan Lion Air Group, tengah melakukan kajian intensif terkait dengan regulasi untuk melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lion Air membuka kemungkinan IPO tidak hanya bagi induk usahanya tetapi seluruh anak usahanya.

Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait menuturkan bahwa pihaknya masih mengkaji aturan Undang-undang (UU) No.8/1995 mengenai Pasar Modal untuk menentukan langkah lebih lanjut perusahaannya.

"Konteks UU, IPO ini masih kami baca, aturan UU, saya belum waktunya bicara, karena kami bicara bisa batal, melanggar ketentuan, tapi kalau sudah waktunya pasti kita jelaskan," ungkapnya pada Kamis (27/6/2019) malam.

Namun, dia menegaskan bahwa pihaknya menginginkan beberapa usahanya melantai di bursa. Anak usahanya seperti Batam Aero Technic (BAT), menurutnya, sangat layak untuk dibuat terbuka kepada publik.

Dia mengungkapkan, untuk dapat melakukan IPO, perusahaan-perusahaan tersebut haruslah layak jual. Artinya, saham yang dibuka ke publik menarik bagi para investor.

"Manfaatnya ini pastilah karena itu banyak nilai positifnya, transparansi, ada sumber dana dikembangkan, percaya diri pengelola lebih bagus, sisi lain hubungan dunia luar lebih terbuka, tbk. [terbuka] artinya good governance bagus," katanya.

Dia menuturkan, pemegang sahamnya juga tidak melarang perusahaan untuk go public dan terbuka dengan segala kemungkinan. "Tinggal masalah waktu, time term-nya saja," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper