Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga Juni 2019, Alkindo Naratama (ALDO) Serap Belanja Modal 50 Persen

Belanja modal tersebut digunakan untuk meningkatkan kapasitas produkai lini bisnis eksisting dan lini bisnis baru. “Karena sudah akuisisi Eco Paper, capex 2019 sekitar Rp57 miliar - Rp60 miliar. Sampai Juni sudah terserap Rp35 miliar.”
Direktur Utama PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) Herwanto Sutanto (dari kanan) didampingi Direktur Erik Sutanto, dan Direktur Independen Kuswara menyampaikan penjelasan, saat paparan publik, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Rachman
Direktur Utama PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) Herwanto Sutanto (dari kanan) didampingi Direktur Erik Sutanto, dan Direktur Independen Kuswara menyampaikan penjelasan, saat paparan publik, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen kertas konversi PT Alkindo Naratama Tbk. telah menyerap 50 persen dari alokasi belanja modal sepanjang 2019.

Corporate Secretary Alkindo Naratama Kuswara menjelaskan, perseroan mengalokasikan belanja modal sekitar Rp57 miliar - Rp60 miliar pada tahun ini. Hingga Juni 2019, emiten dengan kode saham ALDO ini telah menyerap Rp35 miliar atau 58 persen dari alokasi belanja modal.

Belanja modal tersebut digunakan untuk meningkatkan kapasitas produkai lini bisnis eksisting dan lini bisnis baru. “Karena sudah akuisisi Eco Paper, capex 2019 sekitar Rp57 miliar - Rp60 miliar. Sampai Juni sudah terserap Rp35 miliar,” katanya pada Jumat (28/6/2019).

Sebagai informasi, perseroan menambah segmen bisnis baru yakni segmen kertas, setelah mengakuisisi PT Eco Paper Indonesia (EPI). Perseroan mengalokasikan belanja modal sekitar Rp15 miliar - Rp20 miliar untuk EPI.

Belanja modal itu untuk pembelian mesin sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dari semula 60.000 ton menjadi 65.000 ton per tahun. Dalam jangka panjang, perseroan juga berencana memasang mesin kedua untuk EPI.

Setelah akuisisi EPI, ALDO memiliki 4 segmen yang dikonsolidasi yakni segmen kertas konversi, kertas, kimia, dan polimer.

Segmen kimia merupakan segmen bisnis entitas anak PT Swisstex Naratama Indonesia (SNI). Adapun, segmen polimer merupakan segmen bisnis entitas anak lainnya yakni PT Alfa Polimer Indonesia (API).

Kuswara mengatakan, tambahan secara konsolidasi dari EPI bakal turut mendorong penjualan dan laba perseroan tahun ini. ALDO memproyeksikan penjualan konsolidasi mencapai Rp1,2 triliun pada 2019. Target ini naik 52 persen dibandingkan realisasi penjualan bersih konsolidasi tahun lalu sebesar Rp789,6 miliar.

Hingga kuartal I/2019, ALDO mengantongi penjualan bersih Rp300,92 juta, sedangkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp10,86 miliar.

Dalam rapat umum pemegang saham tahunan untuk periode 2018 yang digelar pada Kamis (27/6/2019), perseroan membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp1,21 miliar atau Rp1,1 per saham. Jumlah ini setara dengan 4,99 persen dari laba bersih 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper