Bisnis.com, JAKARTA—Emiten penyedia layanan modem 4G untuk pelancong, PT Yelooo Integra Datanet Tbk. (Passpod) menargetkan pendapatan tumbuh 209,78% menjadi Rp57,5 miliar pada tahun ini ditopang oleh sejumlah ekspansi bisnis yang tengah dikembangkan.
Pada tahun ini, perseroan memiliki strategi bisnis yang fokus pada penambahan fitur pada aplikasi, memperluas wilayah pemasaran, meningkatkan pelayanan konsumen, serta menambah kerjasama dengan pihak-pihak bidang travel.
CEO Passpod Hiro Whardana mengungkapkan bahwa target pendapatan tersebut juga akan diikuti oleh target laba yang naik sekitar Rp4,8 miliar pada 2019.
Untuk itu emiten bersandi saham YELO akan mengeluarkan belanja modal sebesar Rp20 miliar yang akan diambil dari sisa dana IPO, laba ditahan, dan sumber pendanaan lainnya.
“Capex ini kami akan keluarkan Rp20 miliar, itu termasuk dari sisa dana IPO, laba yang ditahan, juga tambahan lainnya,” katanya dalam Paparan Publik Yelooo Integra Datanet di Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Adapun, realisasi penggunaan dana IPO per 31 Desember 2019 telah digunakan sebesar Rp41,79 miliar. Nilai tersebut mewakili 89,94% dari dana hasil penawaran umum perdana saham yang senilai Rp46,46 miliar setelah dikurangi biaya-biaya penawaran umum.
Baca Juga
Hiro memaparkan bahwa dari target Rp44,67 miliar yang digunakan untuk modal kerja telah terealisasi sebesar Rp40,39 miliar. Sementara itu, dari rencana pengembangan aplikasi yang sebesar Rp1,79 miliar telah terealisasi Rp1,4 miliar.
“Perlu disampaikan bahwa dari dana sisa IPO ini akan kami manfaatkan untuk pengembangan capex tahun ini yang direncanakan Rp20 miliar, di luar budget untuk akuisisi pelanggan,” imbuh Hiro.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2019, emiten bersandi saham YELO tersebut mencetak kenaikan laba sebesar 319,63% menjadi Rp943,43 juta dibandingkan dengan Rp224,82 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Begitu pula pendapatan melejit 284,81% menjadi Rp9,93 miliar secara yoy dari posisi Rp2,58 miliar pada kuartal I/2018. Sementara itu, total aset perseroan selama periode tiga bulan pertama tahun ini tercatat sebesar Rp85,07 miliar.