Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pertambangan emas, PT J Resources Asia Pasifik Tbk. menawarkan obligasi berkelanjutan dengan target dana yang dihimpun Rp3 triliun.
Pada tahap pertama, emiten berkode saham PSAB itu menawarkan Obligasi Berkelanjutan I J Resources Asia Pasifik Tahap I Tahun 2019 dengan nilai nominal sebanyak-banyaknya Rp500 miliar.
Dalam emisi itu, PT Indo Premier Sekuritas dan PT BNI Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi.
Surat utang tersebut memiliki tenor selama 3 tahun. Adapun, kupon yang ditawarkan berkisar 10%—12%.
Direktur J Resources Asia Pasifik Willian Surnata menjelaskan bahwa penerbitan itu merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan I J Resources Asia Pasifik Tahun 2019. Target dana yang dihimpun sebanyak-banyaknya Rp3 triliun dengan durasi izin selama dua tahun.
Willian mengatakan dana yang dihimpun dari penerbitan obligasi tahap pertama akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja. Sisanya, produsen emas itu akan menggunakannya untuk pendanaan kembali atau refinancing utang.
“Kami memiliki medium term notes [MTN] yang akan jatuh tempo pada 2020–2021 sekitar Rp1,8 triliun,” ujarnya di Jakarta, Senin (17/6/2019).
Seperti diketahui, PSAB memiliki total cadangan bijih 4.814 kilo oz dan sumber daya mineral 9.151 kilo oz per desember 2018. Jumlah itu berdasarkan standar yang disusun sesuai JORC dari Australia.
Saat ini, tambang aktif perseroan berada di Bakan, Lanut Utara, Penjom, dan Seruyung.
Pada 2018, realisasi penjualan sebanyak 175.658 oz atau naik 1,0% dari 173.850 oz tahun sebelumnya. Adapun, harga emas tercatat naik 0,4% menjadi US$1.267 per oz pada 2018 dari US$1.262 per oz tahun sebelumnya.