Bisnis.com, JAKARTA — PT J Resources Asia Pasifik Tbk. masih mengamankan laba bersih US$15,29 juta di tengah kenaikan biaya pertambangan 83,67% secara tahunan pada 2018.
Berdasarkan laporan keuangan 2018, yang dikutip dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/3/2019), emiten berkode saham PSAB itu mengantongi pendapatan US$222,60 juta pada tahun lalu. Realisasi itu naik tipis 1,46% dari US$219,40 juta pada 2017.
Akan tetapi, beban pokok pendapatan perseroan naik lebih secara tahunan pada 2018. Pasalnya, beban pokok pendapatan naik 12,92% dari US$93,62 juta pada 2017 menjadi US$105,72 juta.
Dalam perincian beban pokok penjualan atas emas dan perak, dilaporkan biaya pertambangan senilai US$43,31 juta pada 2018. Jumlah tersebut naik 83,67% dari US$23,58 juta pada 2017.
Kendati demikian, PSAB masih mampu mengamankan laba bersih US$15,29 juta pada 2018. Pencapaian itu naik 5,81% dari US$14,45 juta pada 2017.
Dalam pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, total cadangan emas perseroan mencapai 4,02 juta troy ounce dan sumber daya 8,83 juta troy ounce pada akhir 2017. Jumlah ini meningkat dari 2016 masing-masing sebesar 3,13 juta troy ounce dan 7,02 juta troy ounce.
Pada 2019, perusahaan menargetkan produksi dan penjualan emas sejumlah 168.000 troy ounce. Volume itu berkurang dari proyeksi 2018 sejumlah 173.000—174.000 troy ounce.