Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tekstil terintegrasi, PT Sri Rejeki Isman Tbk. mengincar pendapatan sekitar US$1,19 miliar dan laba tahun berjalan sebesar US$88,79 juta pada 2019, seiring dengan upaya memperbesar pasar ekspor.
Berdasarkan paparan public expose di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia pada Kamis (13/6/2019), emiten dengan kode saham SRIL ini mengincar pertumbuhan pendapatan sekitar 15% dan laba bersih sebesar 5% pada 2019.
Jika mengacu pada realisasi 2018, maka perseroan menargetkan pendapatan sekitar US$1,19 miliar dan laba tahun berjalan sebesar US$88,79 juta pada tahun ini. Hingga kuartal I/2019, perseroan mencatat penjualan tumbuh 18,30% secara tahunan menjadi US$316,85 juta. Namun demikian, laba tahun berjalan turun 26,38% menjadi US$28,05 juta.
Pada kuartal I/2019, pasar perseroan sekitar 40% berasal dari domestik, diikuti Asia 37%, Eropa 9%, Amerika 7%, serta Uni Emirat Arab, Afrika dan Australia sebesar 7%.
SRIL merupakan pemasok utama benang untuk pelanggan tekstil dunia, kain mentah, kain jadi untuk industri fesyen, serta mitra utama dalam memasok seragam militer dan perusahaan. Saat ini seragam militer terlah dijual lebih dari 30 negara.
Untuk mencapai target tahun ini, perseroan mengoptimalkan kapasitas produksi, efisiensi produksi dan operasional, serta inovasi pengembangan produk bernilai tambah tinggi. Perseroan juga mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia, meningkatkan pangsa pasar ekspor, serta memperkuat struktur modal dan likuiditas.
Pada perdagangan Kamis (13/6/2019) pukul 14.45, saham SRIL berada pada level Rp342, naik 4 poin atau menguat 1,18%.