Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2019, Rugi Marga Abhinaya (MABA) Mulai Berkurang

PT Marga Abhinaya Abadi Tbk. (MABA) mengantongi rugi bersih senilai Rp50,64 miliar pada kuartal I/2019, turun dari rugi Rp70,64 miliar pada kuartal I/2018.
Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (29/4/2019)./ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (29/4/2019)./ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Marga Abhinaya Abadi Tbk. (MABA) mengantongi rugi bersih senilai Rp50,64 miliar pada kuartal I/2019, turun dari rugi Rp70,64 miliar pada kuartal I/2018.

Dalam laporan keuangan kuartal I/2019, Kamis (23/5/2019), pendapatan yang dikantongi oleh emiten bersandi saham MABA senilai Rp9,88 miliar, turun 12,64% dari posisi Rp11,31 miliar pada kuartal I/2018.

Pendapatan MABA pada kuartal III/2019 terdiri dari segmen makanan dan minuman senilai Rp5,3 miliar, kamar, sewa, departmental lainnya dan lain-lain masing-masing senilai Rp2,39 miliar, Rp1,69 miliar, Rp57,65 juta dan Rp430,78 juta.

Pada 3 bulan pertama tahun ini, MABA menurunkan rugi usaha menjadi Rp15,47 miliar dari Rp23,41 miliar pada kuartal I/2018. Selain itu, beban bunga perseroan pun semakin berkurang dari posisi Rp46,5 miliar pada kuartal I/2018 menjadi Rp29,53 miliar pada kuartal I/2019.

Direktur Keuangan Marga Abhinaya Abadi Lola Arieza mengungkapkan, pada tahun ini akan mengurangi beban bunga. "Beban bunga kami tahun lalu tiga digit. Tahun ini, mau kami turunkan menjadi dua digit," ungkapnya baru-baru ini.

Lebih detail, pada kuartal I/2019, MABA memiliki total pinjaman perbankan jangka pendek senilai Rp285,44 miliar dan utang bank senilai Rp367,53 miliar. Sementara itu, utang bank jangka panjang senilai Rp388,85 miliar.

Selain itu, MABA juga memiliki utang berelasi yang bakal jatuh tempo pada jangka panjang senilai Rp378,57 miliar.

Lola menambahkan, pada tahun lalu, perseroan tidak melakukan penambahan utang bank. Strategi yang dilakukan untuk mengurangi tekanan beban bunga, perseroan akan menjual perseroan dan aset-aset yang tidak produktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper