Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten properti PT Marga Abhinaya Abadi Tbk. tengah fokus menekan beban bunga untuk mengurangi rugi yang dibukukan.
Direktur Keuangan Marga Abhinaya Abadi (MABA) Lola Arieza mengungkapkan beban bunga yang dicatatkan pada akhir tahun lalu mencapai Rp184,45 miliar pada 2018. Angka ini memburuk dari posisi beban bunga tahun sebelumnya, yang sekitar Rp167,23 miliar.
"Beban bunga kami tiga digit. Tahun ini, mau kami turunkan menjadi dua digit," ungkapnya usai Rapat Umum Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (4/4/2019).
MABA tercatat memiliki total pinjaman perbankan hingga Rp1,04 triliun. Pinjaman tersebut sudah termasuk pinjaman jangka pendek dan panjang. Sementara itu, utang kepada pihak berelasi senilai Rp351,92 miliar.
Utang berelasi ini merupakan utang modal kerja yang MABA terima dari pemegang saham, sehubungan dengan menurunnya pendapatan konsolidasian perseroan yang menyebabkan arus kas aktivitas operasi menjadi negatif.
Lola menambahkan pada tahun lalu, perseroan tidak melakukan penambahan utang bank. Strategi yang dilakukan untuk mengurangi tekanan beban bunga adalah perseroan akan menjual aset-aset yang tidak produktif.
Sebagai upaya berkelanjutan, MABA berkomitmen memperbaiki kondisi keuangan. Perseroan telah merencanakan untuk melakukan restrukturisasi keuangan atas utang bank, baik yang dimiliki induk maupun entitas anak.
Pada 2018, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp120 miliar atau merosot 43,7% secara year-on-year (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya, yang masih sekitar Rp213,14 miliar. Sementara itu, rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melonjak dari Rp68,32 miliar menjadi Rp203,07 miliar.
Lola melanjutkan MABA juga berencana untuk mencari investor strategis atau partner, baik untuk mengembangkan aset tanah maupun pengembangan restoran.
Adapun beberapa proyek yang dikembangkan oleh MABA adalah ITS Tower-Nifarro Park Apartment di Jakarta Selatan, East CBD di Surabaya, dan Pasar Modern-Royal Betawi Apartment di Tangerang.