Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalbe Farma (KLBF) Perbesar Investasi Produk Biologi

Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk. meningkatkan investasi terhadap pengembangan produk biologi sebagai bagian dari ekspansi produk obat resep.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius (kiri) bersama Kepala Kalbe Learning Centre (KLC) Micha Catur Firmanto memberikan paparan di sela-sela acara kunjungan ke fasilitas Kalbe Learning Centre di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta, Rabu, (6/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius (kiri) bersama Kepala Kalbe Learning Centre (KLC) Micha Catur Firmanto memberikan paparan di sela-sela acara kunjungan ke fasilitas Kalbe Learning Centre di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta, Rabu, (6/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk. meningkatkan investasi terhadap pengembangan produk biologi sebagai bagian dari ekspansi produk obat resep.

Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius mengatakan, perseroan mengalokasikan sebesar Rp250 miliar - Rp300 miliar untuk penelitian dan pengembangan produk biologi untuk kanker dan obat herbal pada 2019. Alokasi dana riset pada tahun ini lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar Rp244 miliar.

Dia mengatakan, perseroan perlu melakukan inovasi untuk memperkuat pangsa pasar di masa mendatang di tengah kompetisi yang ketat. Saat ini ada sekitar 200 perusahaan yang bergerak di industri farmasi, terdiri dari 160 perusahaan lokal dan sekitar 30-40 perusahaan asing.

Sekitar 50%-80% dari perusahaan farmasi itu ikut serta dalam tender obat e-katalog untuk program Jaminan Kesehatan Nasional yang akan digelar semester II tahun ini. Oleh karena itu, emiten dengan kode saham KLBF ini perlu melakukan inovasi produk, salah satunya pengembangan erythropoietin atau EPO sebagai bahan baku obat untuk penyakit ginjal dan kanker.

Dia mengatakan bahwa tidak semua pemain di industri farmasi memiliki produk bioteknologi. Dengan demikian, pengembangan EPO diharapkan dapat menjadi keunggulan perseroan dalam beberapa tahun mendatang.

KLBF bekerja sama dengan Shandong Kexin Biochemical Co. Ltd., perusahaan asal China, untuk kerja sama teknis transfer teknologi untuk pengembangan EPO. Selain itu, perseroan juga bekerja sama dengan Genexine Co. Ltd., perusahaan asal Korea Selatan, dengan membentuk usaha patungan PT Kalbio Global Medika.

Vidjongtius mengatakan, perseroan siap memproduksi EPO secara komersial pada awal tahun depan. Apalagi, pabrik bahan baku obat dan produk biologi yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat, dengan kapasita telah siap 40 juta unit injeksi EPO setiap tahun sejak Februari 2018. 

"Awal tahun depan, kami siap dengan produksi produk biologi dengan bahan baku lokal. Dengan demikian ini akan mengurangi ketergantungan produk impor," katanya.

Dalam catatan Bisnis.com, saat ini Kalbe telah bertindak sebagai pengimpor EPO hasil produksi China untuk pasar Tanah Air. Kalbe memasok sekitar 1 juta unit per tahun, termasuk ke sistem jaminan kesehatan nasional. Kebutuhan EPO di Indonesia diperkirakan jauh lebih besar karena saat ini pelayanan kesehatan cuci darah baru bisa dimanfaatkan oleh 30% dari masyarakat yang membutuhkan.

Vidjongtius menambahkan, setelah produksi EPO sesuai rencana pada awal tahun depan, selanjutnya perseroan menargetkan dapat memproduksi produk insulin paling lambat 2021. Lebih lanjut, perseroan akan terus melakukan pengembangan produk biologi untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.

"Kami berharap pemerintah dapat membantu meningkatkan motivasi perusahaan farmasi untuk melakukan riset dan pengembangan produk, seperti memberikan insentif pajak," katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper