Bisnis.com, JAKARTA -- Pagi ini, Selasa (21/5/2019) pasar obligasi diperkirakan dibuka melemah dengan berbagai situasi politik global dan domestik.
Direktur riset dan investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan bahwa kabar politik domestik datang dari KPU yang telah menetapkan hasil rekapitulasi hasil
penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional pada dini hari.
Namun, dari kedua saksi, ada salah satu saksi yang menolak untuk menandatangani hasil tersebut. Dia melihat tensi politik akan semakin kuat, khususnya hari ini dan esok hari hingga tanggal penetapan pemenangan KPU.
"Oleh sebab itu hal ini akan berakibat terhadap turunnya harga obligasi dan saham hari ini. Kami merekomendasikan wait and see dengan potensi siap beli," jelasnya melalui riset Selasa (21/5/2019).
Selain itu, pasar obligasi juga kembali mengalami penurunan, setelah ketidakpastian bertambah mengenai situasi dan kondisi global.
Di sisi lain, Amerika Serikat telah menyampaikan bahwa Huawei masuk ke dalam daftar hitam dengan tudingan membantu Beijing dalam Spionase. Hal ini yang membuat rantai pasokan global menjadi goyang.
Atas dasar hal ini, beberapa perusahaan mitra Huawei, mulai dari Intel Corp, Qualcomm Inc, Broadcom Inc, dan Micron Technology Inc tidak akan memasok
Huawei sampai informasi lebih lanjut. Hal ini tentu berdampak kepada peluncuran jaringan 5G di seluruh dunia.
Produsen cip Amerika saat ini sedang berada dibawah tekanan karenaakan kehilangan pendapatan ketika tidak bisa memasok dari Huawei. Sementara itu dari sisi Huawei akan menderita karena banyak produsen di Amerika yang memakai komponen dari Huawei.
Dampak tersebut tidak hanya terasa di Amerika, tetapi juga merambah ke Eropa. Beberapa perusahan teknologi di sana mengalami penurunan akibat berita tersebut.
Kondisi ini juga membuat tensi antara AS dan China mengalami peningkatan yang
Inilah yang membuat pasar obligasi kembali mengalami penurunan kemarin, dan semakin membuat pasar obligasi tertekan dan berpotensi untuk mencapai titik support terendah.