Bisnis.com, JAKARTA — PT Astra International Tbk. melalui Astra Infra akan memiliki satu ruas tol yang akan beroperasi pada akhir 2019.
Djap Tet Fa, Group CEP Astra Infra mengatakan bahwa saat ini perseroan tengah menyelesaikan proyek tol Serpong-Kunciran yang merupakan bagian dari JORR (Jakarta Outer Ring Road) 2.
“Kunciran-Serpong saat ini pembangunan sudah di atas 90% targetnya akhir tahun sudah bisa selesai,” ujarnya di Jakarta, Jumat (17/5/2019).
Dengan demikian, sepanjang tahun ini, Astra akan memiliki sebanyak 6 ruas tol yang 5 di antaranya meliputi ruas tol Tangerang-Merak sepanjang 72,5 km, Cikopo-Palimanan dengan panjang 116,8 km, Semarang-Solo dengan panjang 72,6 km, Jombang-Mojokerto sepanjang 40,5 km, serta yang terbaru ruas Surabaya-Mojokerto 36,3 km.
Dalam perkembangan yang terbaru, pada Jumat (17/5/2019), Astra Infra melalui PT Astra Tol Nusantara mengakuisisi 44,5% saham PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM), pemegang konsesi jalan tol Surabaya-Mojokerto.
“Nilainya sekitar Rp1,7 triliun untuk 44,5% saham, pendanaan dari kas internal,” jelasnya.
Lebih jauh, Djap mengatakan bahwa perseroan tidak menutupkemungkinan untuk melakukan akuisisi terhadap ruas-ruas tol yang berpotensi dan memiliki nilai strategis.
Namun, hingga saat ini, Djap mengatakan bahwa perseroan masih akan serius untuk meningkatkan kualitas layanan pada ruas tol yang telah beroperasi.
“Belanja modal untuk Astra Infra senilai Rp1 triliun untuk ruas tol yang existing, di luar akuisisi,” jelasnya.
Selain itu, Astra Infra juga memiliki bisnis operator terminal melalui PT Pelabuhan Penajam Banua Taka atau dikenal dengan nama Astra Infra Port juga sedang mengincar pelabuhan baru.
Djap mengatakan bahwa Astra memiliki ketertarikan untuk mengikuti tender pada Pelabuhan Patimban yang dimiliki oleh pemerintah.
“Astra memiliki interest untuk berpartisipasi, tapi sampai saat ini belum, kami masih menunggu,” pungkasnya.