Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sierad Produce (SIPD) Incar Kenaikan Penjualan 20 Persen Tahun Ini

Emiten unggas, PT Sierad Produce Tbk. (SIPD) memproyeksikan pertumbuhan penjualan sebesar 20% pada tahun ini, seiring dengan membaiknya permintaan konsumsi ayam di dalam negeri.
Direktur Utama PT Sierad Produce Tbk Tomy Wattemena Widjaja (tengah) bersama Komisaris Utama Independen Antonius Joenoes Supit (dari kiri), Wakil Dirut Soh Ching Kher, Direktur Sri Sumiyarsi, dan Direktur Wayan Sumantra mengamati bibit ayam pedaging, usai paparan publik, di Jakarta, Kamis (9/5/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Direktur Utama PT Sierad Produce Tbk Tomy Wattemena Widjaja (tengah) bersama Komisaris Utama Independen Antonius Joenoes Supit (dari kiri), Wakil Dirut Soh Ching Kher, Direktur Sri Sumiyarsi, dan Direktur Wayan Sumantra mengamati bibit ayam pedaging, usai paparan publik, di Jakarta, Kamis (9/5/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten unggas, PT Sierad Produce Tbk. (SIPD) memproyeksikan pertumbuhan penjualan sebesar 20% pada tahun ini, seiring dengan membaiknya permintaan konsumsi ayam di dalam negeri.

Direktur Utama Sierad Produce Tommy Wattimena mengungkapkan, perseroan memprakirakan pertumbuhan penjualan yang baik akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini. Adapun capaian penjualan SIPD pada 2018 senilai Rp3,12 triliun, naik 27% dari Rp2,45 triliun pada 2017.

Bila dikalkulasi, target penjualan SIPD pada tahun ini sekitar Rp3,74 triliun. Menurutnya, perseroan tetap konsisten menganggarkan biaya perbaikan dan pemeliharaan sesuai dengan kebutuhan.

“Pertumbuhan penjualan tahun ini strong double digit, hingga 20%. Kami juga memiliki7 strategi untuk tumbuh dua digit,” katanya usai RUPST, Kamis (9/5/2019).

Strateginya antara lain, mempercepat dan memperbanyak kontribusi penjualan Belfoods, menjaga keseimbangan rumah potong ayam, menjalin kerja sama dengan pelaku UMKM dan memaksimalkan penggunaan digital dan meningkatkan kinerja operasional.

Pada tahun ini, SIPD mengalokasikan belanja modal Rp99 miliar pada tahun ini. Sementara itu, realisasi belanja modal pada 2018 senilai Rp91 miliar. Dia mengungkapkan, perseroan belum membutuhkan belanja modal dalam jumlah besar pada tahun ini.

“Perputaran modal kerja yang lebih baik serta implementasi capex yang lebih seltif menjadi landasan peningkatan kinerja perseroan secara keseluruhan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper