Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Harga Jual Dongkrak Kinerja HM Sampoerna (HMSP)

Emiten rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk., (HMSP) membukukan kenaikan penjualan bersih 2,89% pada kuartal I/2019, kendati pangsa pasar terkoreksi menjadi 32,2%. Meski demikian, perseroan mampu mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar 8,35%. 
Kantor HM Sampoerna. /HM Sampoerna
Kantor HM Sampoerna. /HM Sampoerna

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk., (HMSP) membukukan kenaikan penjualan bersih 2,89% pada kuartal I/2019, kendati pangsa pasar terkoreksi menjadi 32,2%. Meski demikian, perseroan mampu mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar 8,35%. 

Dalam laporan keuangan kuartal I/2019, manajemen HMSP menyampaikan bahwa penjualan bersih mencapai Rp23,81 triliun, naik 2,89% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp23,14 triliun. 

Perolehan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp3,29 triliun pada kuartal I/2019, naik 8,35% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,03 triliun. 

Presiden Direktur Hanjaya Mandala Sampoerna  Mindaugas Trumpaitis menyampaikan, pendapatan dan laba bersih yang tumbuh sebesar 2,9% dan 8,4% menjadi Rp23,8 triliun dan Rp3,3 triliun didorong oleh harga yang lebih tinggi di berbagai merek dalam portofolio. 

Dia mengatakan, ada peningkatan harga jual sehingga mendorong kinerja kuartal I/2019. Perseroan mencatat kenaikan harga jual terjadi pada produk Marlboro Filter Black sebesar 2,7% dibandingkan dengan kuartal IV/2019. 

"Strategi harga tahun lalu telah membantu kinerja financial kami, laba kotor dan laba bersih, ebitda juga meningkat," katanya dalam publik ekspos pada Kamis (9/5/2018). 

Lebih lanjut, pada kuartal I/2019 pangsa pasar perusahaan turun menjadi 32,2% dari kuartal I/2018 sebesar 33,2%. Volume penjualan pada Januari--Maret 2019 mencapai 22,1 miliar batang rokok, turun 3,7% dibandingkan dengan volume penjualan pada kuartal I/2018 sebanyak 23 miliar batang. 

Dia mengatakan, hal ini terutama disebabkan oleh total pasar yang lebih rendah dan selisih harga ritel A Mild terhadap merek pesaing yang semakin besar setelah kenaikan harga pada Oktober 2018. 

Sebagai informasi, volume penjualan rata-rata industri pada kuartal I/2019 sebesar 68,7 miliar batang, turun 0,8% dibandingkan dengan volume penjualan pada kuartal I/2018 sebesar 69,3 miliar batang.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper