Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk. mengalokasikan belanja modal senilai Rp300 miliar pada tahun ini untuk membeli lahan.
Sekretaris Perusahaan Summarecon Agung, Jemmy Kusnadi menuturkan, perseroan selalu melakukan penambahan landbank. Pada 2018, SMRA memiliki lahan seluas 2.025 hektare (ha) yang belum dikembangkan.
Lahan perseroan berada di Bogor, Summarecon Bekasi, Makassar, Bandung, Serpong, Karawang dan lain-lain masing-masing seluas 422 ha, 395 ha, 332 ha, 331 ha, 301 ha, 13 ha dan 228 ha.
"Bujet untuk landbank tahun ini sekitar Rp300 miliar," ungkapnya kepada Bisnis.com, Rabu (8/5/2019).
Adapun, pendapatan SMRA hingga Maret 2019 senilai Rp1,06 triliun, terdiri dari pengembangan properti, properti investasi, rekreasi & perhotelan dan lain-lain masing-masing senilai Rp540,38 miliar, Rp365,03 miliar, Rp91,11 miliar dan Rp64,15 miliar. Pendapatan SMRA pada kuartal I/2019 mengalami penurunan hingga 11,4% dari posisi Rp1,19 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi geografis, katanya, kontribusi pendapatan itu berasal dari Summarecon Serpong 68%, Summarecon Bekasi 12%, Summarecon Mutiara Makassar 9%, Summarecon Bandung 8%, Summarecon Kelapa Gading 3% dan Summarecon Emerald Karawang 1%.
Baca Juga
Menurutnya, capaian marketing sales pada kuartal I/2019 sejalan dengan proyeksi perseroan. Sebelumnya, SMRA hanya memproyeksikan capaian marketing sales senilai Rp1 triliun atau 25% dari target.
Sementara itu, perseroan berhasil membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp42,24 miliar, naik 1% dari posisi Rp41,83 miliar.