Kurs Jisdor Melemah 37 Poin, Rupiah Lesu di Pasar Spot

Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.282 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Jumat (3/5/2019).

Renat Sofie Andriani - Bisnis.com

Jumat, 3 Mei 2019 | 10:49

Pelanggan keluar dari gerai penukaran uang asing di Jakarta./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.282 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Jumat (3/5/2019).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.282 per dolar AS, melemah 37 poin atau 0,26 persen dari posisi Rp14.245 pada Kamis (2/4).

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 28 poin atau 0,20 persen ke level Rp14.280 per dolar AS pada pukul 10.07 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (2/5), nilai tukar rupiah mampu berakhir terapresiasi tipis 5 poin atau 0,04 persen di level Rp14.252 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah mulai tergelincir dari penguatannya terhadap dolar AS setelah dibuka terdepresiasi 13 poin atau 0,09 persen di posisi 14.265. Sepanjang perdagangan pagi ini, kurs rupiah bergerak di kisaran Rp14.265-Rp14.286 per dolar AS.

Sementara itu, pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, pagi ini terpantau turun tipis 0,024 poin atau 0,02 persen ke level 97,808 pada pukul 10.03 WIB, dari level penutupan sebelumnya.

Pergerakan indeks dolar sebelumnya dibuka flat di level 97,828, setelah pada perdagangan Kamis (2/5) ditutup menguat 0,15 persen atau 0,146 poin di posisi 97,828.

Sepanjang perdagangan pagi ini, indeks dolar AS bergerak di level 97,788 – 97,847.

Dilansir Reuters, dolar AS tampaknya akan mengakhiri pekan ini dengan pergerakan yang lebih kuat seiring dengan berkurangnya spekulasi pasar tentang penurunan suku bunga AS, terlepas dari data indikator ekonomi lain yang akan dirilis berikutnya.

Dolar AS telah bergerak lebih tinggi sejak Gubernur Federal Reserve Jerome Powell, setelah pertemuan kebijakan moneter The Fed berakhir pada Rabu (1/5), mengecilkan soal inflasi yang melambat baru-baru ini dan tidak melihat alasan untuk memangkas suku bunga acuan.