Kurs Tengah Menguat, Won Korsel Pimpin Penguatan Mata Uang di Asia

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (15/4/2019) di level Rp14.067 per dolar AS, menguat 86 poin atau 0,61 persen dari posisi Rp14.153 pada Jumat (12/4/2019).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.137 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.997 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 52 poin atau 0,37 persen ke level Rp14.068 per dolar AS pada pukul 10.45 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (12/4), rupiah berakhir terapresiasi 20 poin atau 0,14 persen di level Rp14.120 per dolar AS. Rupiah mulai melanjutkan penguatannya dengan dibuka menguat 35 poin atau 0,25 persen di level Rp14.085 per dolar AS pagi tadi.

Sepanjang perdagangan hari ini, Senin (15/4/2019), rupiah bergerak di kisaran Rp14.065-Rp14.085 per dolar AS.

Mata uang lainnya di Asia mayoritas tampak ikut menguat terhadap dolar AS, dipimpin won Korea Selatan yang menguat 0,54 persen ke level 1133,40 won per dolar AS.

Dilansir Bloomberg, won mencatat penguatan terbesarnya dalam sekitar tiga pekan seiring dengan menguatnya mata uang emerging market di Asia di tengah meredanya kekhawatiran seputar pertumbuhan global yang mendorong kembali daya tarik aset berisiko.

Turut menopang mata uang di Asia, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau melemah 0,128 poin atau 0,13 persen ke level 96,844 pada pukul 10.58 WIB dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (12/4/2019), indeks dolar AS melemah 0,21 persen atau 0,205 poin dan ditutup di level 96,972. Indeks dolar mulai melanjutkan pelemahannya dengan dibuka turun 0,05 persen atau 0,047 poin di posisi 96,925.

Sepanjang perdagangan pagi ini, indeks dolar AS bergerak di level 96,830 – 96,931.

Sumber: Bank Indonesia