Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten lahan industri, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (BEST) siap mengalokasikan belanja modal senilai Rp1,2 triliun. Sebagian belanja modal itu bakal digunakan untuk pengembangan kawasan industri baru.
Investor Relation Bekasi Fajar Industrial Estate Seri menuturkan bahwa kompleks kawasan industri MM2100 cenderung masuk dalam kategori premium. Menurutnya, salah satu kriteria premium yakni mahalnya biaya upah buruh.
"Capex tahun ini Rp1,2 triliun, terdiri dari Rp600 miliar untuk belanja modal di MM2100 dan Rp600 miliar untuk new industrial estate," katanya kepada Bisnis.com, Minggu (14/4/2019).
Dia mengungkapkan, permintaan lahan industri di Indonesia cukup besar. Alasan tersebut menjadi pemantik bagi emiten bersandi saham BEST untuk melakukan diversifikasi lokasi.
Seri enggan membeberkan lokasi baru yang dibidik, akan tetapi salah satu pertimbangan perseroan dalam mencari lokasi yakni harga upah buruh. Namun, lokasi lahan industri baru BEST akan tetap berada di Pulau Jawa.
"Kami juga mau menyasar pasar maufaktur yang libor intensive, sekaligus memanfaatkan pengalaman kami yang sudah 30 tahun di segmen kawasan industri," tambahnya.
Pada tahun ini, BEST memproyeksikan penjualan kawasan industri mencapai 40 hektare, atau naik 5 ha dari tahun sebelumnya. Dia menuturkan, inquiry yang masuk sudah mencapai 96 ha dan berasal dari Jepang, China dan investor lokal.
Permintaan yang masuk pada awal tahun ini lebih besar bila dibandingkan dengan sepanjang 2018 dan 2017, dimana jumlah permintaan hanya 88 ha dan 78 ha.
Hingga kuartal I/2019, BEST masih belum mencatatkan penjualan. Seri optimistis, target tersebut dapat dikebut pada semester II/2019, usai pemilihan presiden dan Lebaran.
Pada tahun ini, BEST memasang target peningkatan pendapatan sebesar 10%-15% atau sekitar Rp1,05 triliun-Rp1,1 triliun.
Sebagai informasi, pendapatan yang dikantongi BEST pada 2018 senilai Rp962,8 miliar atau turun 4,29% dari posisi Rp1 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per 2018 senilai Rp422,61 miliar, turun 12,56% dari posisi Rp483,33 miliar pada 2017.
Seri menambahkan, pembeli lahan industri pada tahun lalu berasal dari sektor logistik, consumer goods, otomotif, metal dan lain-lain. Adapun pembeli lahan industri BEST masih didominasi investor asal Jepang. Skema penjualan yang dilakukan BEST dengan investor adalah B-to-B.
Menurutnya, investor melakukan pembelian lahan industri untuk kebutuhan ekspansi seperti membangun pabrik baru. Di tengah momentum membaiknya kondisi ekonomi domestik, emiten kawasan industri ini yakin bahwa ekspansi perusahaan akan semakin meningkat.
Siapkan Capex Rp1,2 Triliun, Bekasi Fajar (BEST) Bakal Kembangkan Kawasan Industri Baru
Emiten lahan industri, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (BEST) siap mengalokasikan belanja modal senilai Rp1,2 triliun. Sebagian belanja modal itu bakal digunakan untuk pengembangan kawasan industri baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Novita Sari Simamora
Editor : Riendy Astria
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
6 jam yang lalu
PT Timah TINS Yakin 2025 Harga Timah Makin Berkilau
6 jam yang lalu