Bisnis.com, JAKARTA--MNC Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Rabu (10/4/2019) harga surat utang negara atau SUN masih akan bergerak bervariasi.
I Made Adi Saputra, Kepala Divisi Riset Fixed Income MNC Sekuritas, mengatakan bahwa SUN juga masih berpeluang untuk mengalami penurunan yang didorong oleh perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika akibat para pelaku pasar yang cenderung wait and see terhadap beberapa sentimen global.
Hanya saja, suksesnya lelang penjualan SUN pada perdagangan kemarin menjadi indikasi bahwa pelaku pasar masih merespons positif pada kondisi pasar saat ini.
"Dengan kondisi tersebut, maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN. Kami merekomendasikan kepada investor untuk melakukan strategi trading di tengah pergerakan harga SUN yang cenderung bergerak berfluktuasi dengan fokus kepada pergerakan nilai tukar rupiah," katanya dalam riset harian, Rabu (10/4/2019).
Adapun seri - seri yang menarik pada kondisi tersebut di antaranya adalah sebagai berikut: FR0061, FR0063, FR0070, FR0056, FR0071, FR0073 dan FR0068.
Review (Selasa, 10/4/2019)
Pada perdagangan kemarin, harga SUN bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan di tengah para pelaku pasar yang cenderung wait and see melihat kondisi perekonomian global dan menantikan rilisnya data ekonomi domestik.
Perubahan harga SUN mencapai 47 bps yang mendorong naiknya tingkat imbal hasil hingga sebesar 17 bps.
Adapun untuk SUN seri acuan, keseluruhan serinya mengalami penurunan harga yang mengakibatkan adanya rata-rata perubahan tingkat imbal hasil naik sebesar 1,5 bps, di mana pada SUN seri acuan dengan tenor 20 tahun mengalami penurunan harga tertinggi sebesar 31 bps yang mendorong terjadinya kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 3,2 bps di level 8,172%.
Selanjutnya, diikuti oleh SUN seri acuan bertenor 15 tahun dan 10 tahun yang mengalami koreksi harga masing-masing sebesar 9 bps dan 8 bps sehingga berdampak pada meningkatnya imbal hasil sebesar 0,9 bps di level 8,043% dan 1,1 bps di level 7,625%.
Adapun untuk seri acuan yang mengalami perubahan harga terendah didapati pada tenor 5 tahun sebesar 2 bps yang mengakibatkan terjadinya kenaikan imbal hasil sebesar 0,6 bps di level 7,109%.