Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Keuntungan Jadi Perusahaan Terbuka menurut BRI (BBRI)

PT Bank BRI (Persero) Tbk. mengungkapkan sejumlah manfaat yang bisa didapatkan perusahaan apabila menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/2/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/2/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank BRI (Persero) Tbk. mengungkapkan sejumlah manfaat yang bisa didapatkan perusahaan apabila menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI).

SEVP Treasury and Global Services Bank BRI Listiarini Dewajanti mengatakan bahwa perusahaan dapat memperkuat struktur permodalan dan memiliki akses yang luas untuk mencari pendanaan lewat pasar modal.

“Dengan memperkuat struktur permodalan, perusahaan akan memiliki akses yang semakin besar untuk mendapatkan pendanaan dari bank dan variasi pendanaan lainnya [di pasar modal],” katanya dalam acara Workshop Go Public Bersama BRI Group bertajuk "Akselerasi Pertumbuhan Berkelanjutan Perusahaan Melalui IPO Saham” di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (10/4/2019).

Selain memperkuat struktur permodalan, Listiarini menjelaskan, perusahaan yang melakukan IPO saham juga bakal mendapatkan beberapa keuntungan lainnya.

Pertama, perusahaan tercatat akan memiliki akses ke seluruh produk pasar modal dan dapat memilih variasi opsi pendanaan modal. Kedua, dengan menjadi perusahaan tercatat maka nilai perusahaan pun akan meningkat.

Ketiga, menjadi perusahaan terbuka akan mendorong peruahaan untuk menerapkan praktik-praktik good corporate governance yang membuat pertumbuhan semakin berkelanjutan.

Keempat, perusahaan juga bisa menumbuhkan loyalitas karyawan dan mendapatkan insentif pajak. “Terakhir, perusahaan yang masuk bursa dapat meningkatkan citra perusahaannya,” tutur Listiarini.

Listiarini menambahkan, BRI sendiri sudah melakukan IPO pada 10 November 2003 yang kala itu saham BBRI masih Rp875 dengan kondisi oversubscribe sebanyak 15,6 kali.

Dibandingkan dengan saat ini, imbuh Listiarini, dengan perkembangan harga sahamnya kini harga BBRI telah menyentuh Rp4.310. “Kalau tanpa stock split, harga BBRI sudah mencapai Rp43.100 per lembar saham atau kenaikan sebesar 50 kali dari saat IPO atau 5000%,” ujarnya.

Listiarini menyampaikan saat ini ini BBRI telah menjadi bank dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga di Asia Tenggara ditopang oleh kinerja perseroan yang sangat baik dan berkelanjutan sejak IPO. Ke depannya, BRI pun berencana menjadi lembaga yang memberikan layanan keuangan terintegrasi.

Untuk akses ke pasar modal, BRI memiliki anak usaha Danareksa Sekuritas untuk membantu seluruh debitur BRI Grup untuk masuk ke bursa. Selain itu, kata Listiarini, BRI juga memiliki anak usaha lainnya yang menyediakan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan, seperti BRI Syariah, BRI Agroniaga, BRI Life, dan BRI Multifinance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper