Bisnis.com, JAKARTA—Penawaran investor dalam lelang surat utang negara atau SUN yang digelar pemerintah hari ini, Selasa (9/4/2019) turun dibandingkan lelang-lelang sebelumnya, menjadi hanya Rp31,84 triliun. Faktor pemilu ditengarai menjadi penyebab turunnya penawaran investor.
Berdasarkan data hasil lelang dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, penawaran investor dalam 7 seri yang dilelang pemerintah semuanya di bahwa Rp10 triliun.
Penawaran tertinggi ada pada seri FR0078 (10 tahun) senilai Rp8,94 triliun, disusul FR0068 (15 tahun) Rp6,49 triliun, dan FR0077 (5 tahun) Rp5,40 triliun. Selanjutnya, seri SPN 12 bulan mendulang Rp5,18 triliun, SPN 3 bulan Rp3,01 triliun, FR0079 (20 tahun ) Rp1,85 triliun dan FR0076 (29 tahun) Rp963 miliar.
Total nilai yang diserap pemerintah dari lelang ini mencapai Rp15,72 triliun. Penyerapan tertinggi terjadi pada seri FR0068 senilai Rp4,55 triliun, disusul FR0078 Rp4,05 triliun, FR0077 Rp2,3 triliun, dan SPN 12 bulan Rp2 triliun. Selebihnya, kurang dari Rp1,5 triliun.
Penawaran investor dalam lelang SUN kali ini turun 46,5% dibandingkan penawaran investor dalam lelang SUN dua pekan sebelumnya yang mencapai Rp59,5 triliun. Bahkan, lelang akhir Februari 2019 lalu sempat mencapai rekor pada level Rp93,93 triliun.
Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa turunya penawaran investor dalam lelang SUN kali ini lebih banyak disebabkan karena faktor kehati-hatian investor jelang pemilu.
Meskipun demikian, yield yang diminta investor maupun dimenangkan oleh pemerintah masih cukup wajar atau sesuai dengan kondisi yield di pasar pada masing-masing seri.
Memang, sejak akhir minggu lalu terjadi penurunan harga atau peningkatan yield yang tipis di pasar sekunder. Namun, secara umum likuiditas pasar masih bagus, terutama untuk seri-seri SUN acuan.
Adapun, yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan untuk masing-masing seri yakni SPN 3 bulan 5,795%, SPN 12 bulan 6,049%, FR0077 sebesar 7,014%, FR0078 sebesar 7,560%, FR0068 sebesar 7,993%, FR0079 sebesar 8,083%, dan FR0076 sebesar 8,4293%.
“Menurut saya penurunan ini wajar karena sikat wait and see investor. Namun, siapa pun nanti presiden terpilih, pasar kita akan tumbuh dan atraktif kembali. Data-data ekonomi akan semakin baik, ditunjang dengan makro global yang menguntungkan pasar kita,” katanya, Selasa (9/4/2019).