Bisnis.com, JAKARTA--Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Selasa (9/4/2019) pasar obligasi akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas.
Maximilianus Nico Demus Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan bahwa hal yang ditunggu akhirnya tiba juga, yakni kenaikan imbal hasil.
Hadirnya lelang yang diadakan pemerintah hari ini akan kembali mendorong imbal hasil untuk mengalami kenaikan sehingga imbal hasil yang diminta oleh para pelaku pasar dan investor akan lebih tinggi. Hal ini dikarenakan mulai rendahnya imbal hasil kita saat ini.
Kemarin, Senin (8/4/2019) imbal hasil obligasi Indonesia 10 tahun ditutup naik dari sebelumnya 7,57% menjadi 7,63%. Imbal hasil obligasi Indonesia 20 tahun ditutup naik dari sebelumnya 8,14% menjadi 8,16%.
Nico mengatakan, keterbatasan potensi pelemahan obligasi hari ini tentu datang dari adanya lelang obligasi konvensional hari ini, sehingga investor akan terfokus kepada lelang. Apalagi, ada obligasi jangka panjang di sana.
Hari ini tidak terlalu banyak sentimen yang terlihat, tetapi berita akan datang dari Brexit. Theresa May sedang mencoba mengkompromikan rancangan Brexit baru terhadap oposisi Partai Buruh, dan pejabat kedua belah pihak yang tengah mengadakan pembicaraan bersifat teknis pada Senin malam.
Namun, anggota Parlemen Britania Raya Jeremy Corbyn kembali mengkritik pemerintah karena masih berada di titik permasalahan yang sama. Sedangkan kelompok inti para pemimpin Uni Eropa memusatkan perhatian terhadap perjanjian untuk menunda Brexit.
Di samping itu House of Lords juga menyetujui rancangan undang-undang yang bertujuan untuk menghentikan Brexit tanpa kesepakatan.
Dalam perkembangannya lainnya, pembahasan perbatasan antara Amerika dan Mexico kembali memanas. Lagi-lagi Trump mengancam, apabila Mexico berhenti menangkap dan membawa para imigran illegal kembali ke asalnya, Amerika akan kembali mengenakan tarif sebesar 25% dari semua mobil yang dibuat di Mexico. Jika itu tidak berhasil maka Trump akan menutup perbatasan.
Nico mengatakan, hal seperti ini bukanlah hal yang baru ketika Trump mengancam menggunakan tarif sebagai bahan dasar negosiasi. Hal ini pula yang digunakan untuk negosiasi terhadap China dan Jerman.
Namun, kali ini yang akan dilawan Trump bukanlah lagi secara personal terhadap Mexico, melainkan perjanjian NAFTA, kemudian perjanjian USMCA yang ditandatangani pada bulan Oktober lalu.
Perjanjian ini berisi tentang membebaskan Kanada dan Mexico dari Tarif yang dikenakkan Amerika sebanyak 2,6 juta kendaraan yang diimpor ke Amerika.
Kembali ke pasar obligasi, setidaknya saat ini pasar obligasi mulai mengalami pergerakan harga, sehingga menyebabkan obligasi menjadi lebih memiliki kesempatan untuk ditransaksikan setelah hampir 3 pekan pasar obligasi tidak bergerak kemana mana.
"Fokus berikutnya adalah mengikut lelang yang diadakan pemerintah hari ini. Hasil imbal hasil lelang hari ini memberikan potensi pergerakan arah market selanjutnya. Kami merekomendasikan wait and see hari ini dengan mengikuti lelang terlebih dahulu," katanya dalam riset harian, Selasa (9/4/2019).