Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilarmas Sekuritas : IHSG Berpeluang Berbalik Menguat, Perhatikan Sentimennya

Pilarmas Investindo Sekuritas menilai secara teknikal, hari ini, Selasa (9/4/2019) IHSG berpotensi menguat. 
Karyawati bearktivitas di samping papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (27/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawati bearktivitas di samping papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (27/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA -- Pilarmas Investindo Sekuritas menilai secara teknikal, hari ini, Selasa (9/4/2019) IHSG berpotensi menguat. 

Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, mengatakan bahwa koreksi pasar kemarin,  Senin (8/4/2019)  hanya bagian dari aksi profit taking dan rebalancing portfolio, dengan maksud antisipasi dan meminimalisir risiko menjelang pemilihan presiden dan legislatif yang akan dilakukan pada pekan depan.

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 48,28 poin atau 0,75% ke level 6.425. Sektor industri infrastruktur, agrikultur, dan barang konsumsi memberikan kontribusi penurunan terbesar pada perdagangan saham kemarin. 

Investor asing mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp842,3 miliar dengan saham – saham yang paling banyak dibeli di antaranya BTPS, BMRI, BBRI, SMGR, dan TLKM.

Nico mengatakan, hari ini tidak terlalu banyak sentimen yang terlihat, tetapi berita akan datang dari Brexit. Theresa May sedang mencoba mengkompromikan rancangan Brexit baru terhadap oposisi Partai Buruh, dan pejabat kedua belah pihak yang tengah mengadakan pembicaraan bersifat teknis pada Senin malam.

Namun, anggota Parlemen Britania Raya Jeremy Corbyn kembali mengkritik pemerintah karena masih berada di titik permasalahan yang sama. Sedangkan kelompok inti para pemimpin Uni Eropa memusatkan perhatian terhadap perjanjian untuk menunda Brexit.

Di samping itu House of Lords juga menyetujui rancangan undang-undang yang bertujuan untuk menghentikan Brexit tanpa kesepakatan.

Dalam perkembangannya lainnya, pembahasan perbatasan antara Amerika dan Mexico kembali memanas. Lagi-lagi Trump mengancam, apabila Mexico berhenti menangkap dan membawa para imigran illegal kembali ke asalnya, Amerika akan kembali mengenakan tarif sebesar 25% dari semua mobil yang dibuat di Mexico. Jika itu tidak berhasil maka Trump akan menutup perbatasan.

Nico mengatakan, hal seperti ini bukanlah hal yang baru ketika Trump mengancam menggunakan tarif sebagai bahan dasar negosiasi. Hal ini pula yang digunakan untuk negosiasi terhadap China dan Jerman.

Namun, kali ini yang akan dilawan Trump bukanlah lagi secara personal terhadap Mexico, melainkan perjanjian NAFTA, kemudian perjanjian USMCA yang ditandatangani pada bulan Oktober lalu.

Perjanjian ini berisi tentang membebaskan Kanada dan Mexico dari Tarif yang dikenakkan Amerika sebanyak 2,6 juta kendaraan yang diimpor ke Amerika.

Di pasar saham AS, tekanan atas penurunan rekomendasi saham Boeing dari beli menjadi netral turut mempengaruhi indeks utama Wall Street. 

DJIA terbebani penurunan harga saham Boeing yang turun hingga 4,4%. Namun para pelaku pasar dan investor masih bisa memanfaatkan situasi sebelum musim laporan keuangan. 

Dari dalam negeri, cadangan devisa yang menunjukkan pertumbuhan pada bulan Maret meningkat US$1,27 miliar menjadi US$124.54 miliar dari US$123.27 miliar. 

Posisi ini merupakan yang tertinggi dalam sebelas bulan terakhir. Sebelumnya, pada April 2018, cadangan devisa Indonesia pernah mencapai US$124,9 miliar. 

Peningkatan cadangan devisa pada Maret 2019 dipengaruhi antara lain oleh penerimaan devisa migas dan penerimaan valas lainnya. 

Selama 2019, cadangan devisa berangsur membaik. Pada Januari lalu, cadangan devisa sebesar US$120,10 miliar lalu meningkat jadi US$123,27 miliar pada Februari. 

Dengan demikian, cadangan devisa telah meningkat US$4,44 miliar selama tahun ini. 

Hal tersebut tentunya memberikan dampak yang baik bagi perekonomian dalam negeri, yang dapat mencerminkan membaiknya perdagangan Indonesia dengan negara lain sehingga mendukung ketahanan makroekonomi dan sistem keuangan. 

"Secara teknikal, kami melihat saat ini IHSG berpotensi menguat. Kami memproyeksikan IHSG ditradingkan pada level 6.400 – 6.458," katanya dalam riset harian, Selasa (9/4/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper