Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Laba Grup Astra Melambat, Ini Penekannya

Konglomerasi grup Astra International masih membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 15% pada 2018,  cenderung menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 26%.
Istri pendiri Astra International Ibu Lily Soeryadjaya (kiri) bersama Presiden Direktur PT Astra International Prijono Sugiarto (kanan) berada di depan patung William Soeryadjaya pendiri Astra Internasional saat peresmian Menara Astra di Jakarta, Rabu (20/2/2019)./ANTARA-Hafidz Mubarak A
Istri pendiri Astra International Ibu Lily Soeryadjaya (kiri) bersama Presiden Direktur PT Astra International Prijono Sugiarto (kanan) berada di depan patung William Soeryadjaya pendiri Astra Internasional saat peresmian Menara Astra di Jakarta, Rabu (20/2/2019)./ANTARA-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA — Konglomerasi grup Astra International masih membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 15% pada 2018,  cenderung menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 26%.

Pada 2018, dua anak usaha Astra International menjadi penekan pertumbuhan laba bersih konsolidasian. Laba PT Acset Indonusa Tbk. terkoreksi 88%, dan laba PT Astra Argo Lestari Tbk. terkoreksi 26,9%.

Di sisi lain, PT United Tractors Tbk. memberikan kontribusi yang paling besar di antara anak usaha yang dimiliki Astra International. Pada 2018, emiten berkode saham UNTR tersebut mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 50%.

Sektor perbankan juga memberikan kontribusi yang cukup cemerlang. PT Bank Permata Tbk. mencatatkan pertumbuhan laba bersih 20%  dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sementara itu, anak usaha yang bergerak pada bisnis komponen otomotif, PT Astra Otoparts Tbk. mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 10,8% diikuti oleh PT Astra Graphia Tbk. yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih 5,12%.

Kepala Riset Narada Asset Management Kiswoyo Adi Joe menilai bahwa lini bisnis yang bergerak pada sektor otomotif yakni PT Astra International Tbk., PT Astra Otoparts Tbk., dan PT United Tractors Tbk. akan tetap menjadi pemberi kontribusi yang paling besar terhadap konglomerasi Astra pada tahun ini.

“United Tractors [UT] paling besar dari batubara dan alat berat, coal related, jadi UT masih dari batu bara, dan dari otomotifnya. AUTO itu termasuk otomotifnya,” ujarnya kepada Bisnis.com, dikutip Senin (8/4/2019).

Menurutnya, di antara anak usaha yang dimiliki konglomerasi Astra, PT United Tractors Tbk. akan memberikan kontribusi yang paling besar dari lini bisnis alat berat dan pertambangan.

Pada 2019, lanjut Kiswoyo, tambang emas Martabe diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih terhadap kinerja perseroan. Pasalnya, hingga 2018, tambang emas tersebut belum terlihat memberikan kontribusi.

Sementara itu, setelah menjadi penekan pada 2018, PT Astra Agro Lestari Tbk. dinilai tidak akan menjadi penekan terhadap laba bersih konglomerasi Astra International pada tahun ini. “Kontribusi AALI masih kalah dari UT, tahun ini AALI tidak menekan, tapi kontribusinya tidak banyak juga,” jelasnya.

Adapun, di antara anak usaha yang dimiliki Astra International, Kiswoyo merekomendasikan beli terhadap saham UNTR pada tahun ini. “Sebetulnya UNTR menarik. UNTR itu kurang lebih sekitar Rp35.000, karena tambang Martabe mengerek kinerja UT, ditambah harga sahamnya murah, jadi saya bilang menarik,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper