Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rugi Bersih Krakatau Steel (KRAS) Turun 8,88%

Produsen baja pelat merah, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. mencetak pendapatan bersih sebesar US$1,74 miliar, naik 20,05% secara tahunan. Emiten dengan kode saham KRAS itu juga berhasil menekan rugi bersih 8,48%, dari rugi US$81,74 juta pada 2017 menjadi US$74,82 juta pada 2018.
Pekerja mengawasi proses produksi lempengan baja panas di pabrik pembuatan hot rolled coil (HRC) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten, Kamis (7/2/2019)./ANTARA-Asep Fathulrahman
Pekerja mengawasi proses produksi lempengan baja panas di pabrik pembuatan hot rolled coil (HRC) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten, Kamis (7/2/2019)./ANTARA-Asep Fathulrahman

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen baja pelat merah, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. mencetak pendapatan bersih sebesar US$1,74 miliar, naik 20,05% secara tahunan. Emiten dengan kode saham KRAS itu juga berhasil menekan rugi bersih 8,48%, dari rugi US$81,74 juta pada 2017 menjadi US$74,82 juta pada 2018. 

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan perseroan secara perlahan terus memperbaiki kinerja dari tahun ke tahun. Kenaikan pendapatan bersih sepanjang tahun lalu seiring dengan kenaikan volume penjualan. 

Pendapatan bersih meningkat 20,05% menjadi US$1,74 miliar. Adapun, volume penjualan meningkat 12,84%, dari 1,90 juta ton pada 2017 menjadi 2,14 juta ton pada 2018. 

Rugi bersih perseroan sepanjang tahun lalu juga mengalami perbaikan sebesar 8,48% atau menurun menjadi US$74,82 juta dari semula mencapai US$81,75 juta pada 2017. Performa perusahaan asosiasi dan joint venture juga membaik, dari rugi US$41,24 juta pada 2017 menjadi US$5,31 juta pada 2018. 

"Sepanjang 2018, perseroan cukup merasakan kenaikan harga jual produk baja. Rata-rata harga jual produk HRC meningkat 10,03% menjadi US$657 per ton, CRC naik 6,72% menjadi US$717 per ton, Wire Rod meningkat 15,03% menjadi US$635 per ton. Ini salah satu ciri bahwa pasar baja domestik membaik," katanya dalam keterangan resmi pada Senin (1/4/2019). 

Kinerja perseroan dapat meningkat di masa mendatang didorong sejumlah sentimen positif. Pada akhir tahun lalu, KRAS telah menandatangani kesepakatan dengan sejumlah BUMN karya tentang penggunaan baja dalam negeri untuk proyek-proyek yang dijalankan oleh pemerintah. 

Pada proyek pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek atau Japek Ii Elevated Toll Road, suplai baja perseroan per Desember 2018 telah mencapai 151.090 ton. 

"Kesepakatan itu diharapkan mampu meningkatkan kinerja perseroan ke depan," imbuhnya.  

Sentimen positif lainnya yakni perpanjangan pengenaan bea masuk anti dumping (BMAD) terhadap produk Hot Rolled Coil (HRC) yang diimpor dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT), India, Rusia, Kazakhstan, Belarusia, Taiwan, dan Thailand, yang tertuang dalam PMK No.25/PMK.010/2019 yang berlaku 2 April 2019 hingga 5 tahun ke depan. 

Pada 2019, KRAS berencana menambah porsi penjualan ekspor sebesar 650.000 ton HRC/P ke Malaysia, India, dan negara lainnya. Pada Maret 2019, sebanyak 12.000 ton HRC/P telah diekspor ke Malaysia, seiring dengan kebijakan otoritas setempat yang meyatakan dicabutnya aturan anti dumping bagi Indonesia karena ketiadaan produsen HRC dalam negeri Malaysia. 

Revisi ketentuan impor besi dan baja juga semakin mendorong geliat pasar baja dalam negeri dan mengendalikan masuknya baja impor. 

"Dari sisi internal perseroan terus melakukan berbagai upaya perbaikan kinerja untuk menjadikan perseroan sehatr dan tumbuh secara berkesinambungan, di antaranya penyelesaian proyek strategis transformasi sales dan marketing, program efisiensi biaya melalui pola operasi yang optimal, optimalisasi aset, dan program retsrukturisasi keuangan," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper