Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2018, Laba HRTA Tumbuh 11,88%

Emiten produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi PT Hartadinata Abadi Tbk. meraih penjualan bersih sebesar Rp2,75 triliun pada 2018, naik 10,59% secara tahunan.
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto memperlihatkan koleksi perhiasan emas di toko emas ACC, di Blok M Square, Jakarta, Selasa (5/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto memperlihatkan koleksi perhiasan emas di toko emas ACC, di Blok M Square, Jakarta, Selasa (5/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi PT Hartadinata Abadi Tbk. meraih penjualan bersih sebesar Rp2,75 triliun pada 2018, naik 10,59% secara tahunan. 

Berdasarkan laporan keuangan Hartadinata Abadi 2018 audited, perolehan itu berasal dari penjualan perhiasan dan logam mulia dari unit usaha grosir sebesar Rp2,46 triliun atau berkontribusi 89,54% terhadap penjualan bersih. Adapun, penjualan dari unit usaha toko sebesar Rp284,92 miliar atau berkontribusi 10,38% terhadap penjualan. 

Perseroan memperoleh imbalan waralaba sebesar Rp2,22 miliar atau bekrontribusi 0,08% terhadap penjualan. Sejalan dengan kenaikan penjualan, HRTA membukukan pertumbuhan laba bersih 11,88% secara tahunan menjadi sebesar Rp123,40 miliar pada 2018. 

Direktur Hartadinata Abadi Ong Deny mengatakan perseroan mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun lalu, terlihat dari laba sebelum pajak penghasilan yang semula Rp147,19 miliar pada 2017 menjadi Rp165,79 miliar pada 2018. Kinerja yang positif didukung oleh kenaikan harga emas sekitar 5% sepanjang tahun lalu. 

Sementara itu, volume penjualan tidak meningkat signifikan. Perseroan berharap keikutsertaan HRTA dalam pameran perhiasaan pada April di Jakarta dan Oktober di Surabaya dapat mendorong penjualan. 

Perseroan juga akan merilis produk baru pada pameran tersebut. Momentum lain yang juga akan memberi peluang kenaikan penjualan pada kuartal II/2019 yakni hari raya Idul Fitri.
 
"Demand nya naik, tetapi peningkatannya tidak signifikan. Tahun pemilu, demand masyarakat relatif stagnan ya. Kemungkinan akan ada perubahan lebih [penjualan] di 2020," katanya pada Senin (1/4/2019). 

HRTA mengincar pertumbuhan penjualan dan laba bersih masing-masing sebesar 10%, sama seperti pertumbuhan tahun lalu. Pada tahun ini, perseroan akan menambah gerai dari saat ini 32 gerai menjadi 50 gerai hingga akhir tahun 2018. 

Dari 32 gerai yang ada, sebanyak 10 gerai di antaranya bekerja sama dengan Departemen Matahari Store. Deny menambahkan, perseroan mengincar pasar baru seiring dengan penambahan gerai di sejumlah wilayah di luar Pulau Jawa. 

"Kami tidak hanya buka di Jawa, termasuk juga di luar Pulau Jawa. Ada di Palembang, Medan. Di Makasar dan Batam ada penambahan gerai," imbuhnya. 

Sebelumnya, HRTA mengalokasikan belanja modal sebesar Rp100 miliar untuk pembukaan gerai baru pada tahun ini, yang sumber pendanaanya berasal dari perbankan dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan biaya dana. Pembukaan satu gerai Aurum Collection Center (ACC) membutuhkan investasi Rp3 miliar, sedangkan gerai Claudia Perfect Jewellery dan Celine Jewellery  sekitar Rp12 miliar - Rp15 miliar.

Pada perdagangan Senin (1/4/2019), saham HRTA berada di level Rp254 per saham, tidak beranjak dari penutupan perdagangan hari sebelumnya. Secara year to date, saham HRTA telah terkoreksi 16,99%. 

Saat ini saham HRTA diperdagangan dengan PER 8,47 kali. Adapun, kapitalisasi pasar yang dimiliki sebesar Rp1,17 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper