Bisnis.com, JAKARTA—Potensi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia memberikan sentimen positif bagi sektor finansial serta sektor infrastrutkur, utilitas dan transportasi. Alhasil, kedua sektor tersebut berpotensi terus menjadi sektor dengan kinerja terunggul di pasar sepanjang tahun ini.
Berdasarkan data Bloomberg, kinerja indeks infrastruktur, utilitas dan transportasi masih berada di urutan pertama tertinggi di antara indeks sektoral di bursa, yakni mencapai 8,31% ytd. Di urutan kedua, ada indeks sektor finansial dengan kinerja return 5,85% ytd.
Keduanya outperform terhadap IHSG yang sepanjang periode yang sama tumbuh 3,50% ytd.
Anup Kumar, Senior Fixed Income Analyst Bank Maybank Indonesia, mengatakan bahwa ekspektasi terhadap penurunan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate tahun ini cukup tinggi, setelah The Fed memberikan sinyal dovish yang cukup kuat pada kebijakan suku bunganya tahun ini.
Menurutnya, sentimen ini sangat baik bagi sektor perbankan, yang merupakan bagian dari sektor finansial di pasar modal. Selama ekspektasi pasar terhadap penurunan BI 7 DRR tetap tinggi, sektor ini akan terus positif kinerjanya hingga akhir tahun, apalagi bila penurunan BI 7DRR terealisasi.
“Kalau suku bunga kita turun, sektor perbankan akan menjadi yang pertama yang memang harus naik dan selanjutnya sektor infrastruktur. Jadi, yang terjadi di pasar sekarang sudah benar,” katanya, Senin (25/3/2019).
Janson Nasrial, Senior Vice President Royal Investium Sekuritas, mengatakan bahwa secara historis dalam 3 periode pemilu terakhir, sektor finansial serta infrastruktur, utilitas dan transportasi return-nya memang selalu outperform terhadap IHSG.
“Plus, kecenderungan suku bunga BI 7 DRR masih tetap atau ada kemungkinan turun, serta stabilnya rupiah membuat sektor tersebut hingga akhir tahun masih menjadi favorit investor,” katanya, Senin (25/3/2019).