Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Mentah Menguat, Harga Batu Bara Masih Anjlok

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak Mei 2019 ditutup melemah 1,25 poin atau 1,34% ke level US$91,75 per metrik ton.
Tempat penampungan batu bara./Bloomberg-Andrew Harrer
Tempat penampungan batu bara./Bloomberg-Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga batu bara di bursa Newcastle berakhir melemah pada perdagangan kemarin, Senin (11/3/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak Mei 2019 ditutup melemah 1,25 poin atau 1,34% ke level US$91,75 per metrik ton.

Sementara itu di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif April 2019 berakhir stagnan di level US$71,30 per metrik ton, setelah sempat dibuka dengan penguatan 1,26% atau 0,9 poin ke level US$72,20.

Di sisi lain, harga minyak mentah berhasil rebound pada perdagangan awal pekan ini, didorong langkah Arab Saudi untuk memperpanjang upaya pembatasan pasokan serta ancaman menurunnya produksi minyak di Venezuela.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak April 2019 menguat 72 sen ke level US$56,79 per barel di New York Mercantile Exchange pada perdagangan Senin (11/3/2019), setelah berakhir melorot 1,04% di posisi 56,07 pada Jumat (8/3).

Adapun harga minyak Brent untuk kontrak Mei 2019 menguat 84 sen ke level US$66,58 per barel di ICE Futures Europe exchange London, setelah ditutup melemah 0,84% di level 65,74 pada Jumat.

Seorang pejabat Arab Saudi mengungkapkan rencana negara ini untuk memproduksi minyak jauh di bawah 10 juta barel per hari (bph) pada bulan April.

Dengan rencana untuk mengekspor kurang dari 7 juta bph, Arab Saudi akan memasok klien dengan jumlah minyak yang jauh lebih sedikit daripada yang mereka minta untuk April, menurut pejabat itu.

Sementara itu, produksi minyak mentah dari sesama anggota OPEC, Venezuela, telah runtuh dalam beberapa hari terakhir setelah berlangsungnya pemadaman listrik selama empat hari, menurut seorang pejabat senior kementerian perminyakan di Venezuela.

Perusahaan minyak milik negara, Petroleos de Venezuela SA, dan mitra usaha patungannya dikatakan tengah berupaya untuk mengoperasikan sumur-sumur dan properti lainnya selama pemadaman listrik yang dimulai pekan lalu.

Penurunan produksi minyak di Venezuela disebutnya sangat parah meskipun tidak memberikan perincian spesifik.

“Dalam hal produksi, tidak ada yang benar-benar bearish tentang pasar,” ujar Brynne Kelly, seorang pedagang energi dan analis yang menjalankan The Fundamental Angle, sebuah konsultan energi di New Jersey.

Pergerakan harga batu bara kontrak Mei 2019 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

11 Maret

91,75

(-1,34%)

8 Maret

93,00

(-2,52%)

7 Maret

94,40

(+0,05%)

6 Maret

95,35

(-0,83%)

5 Maret

96,15

(-0,93%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper