Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IndoSterling Asset Manajemen Tawarkan 2 Jenis Instrumen Investasi

Industri manajemen investasi kedatangan pendatang baru, yakni IndoSterling Asset Manajemen dari IndoSterling Group.

Bisnis.com, JAKARTA—Industri manajemen investasi kedatangan pendatang baru, yakni IndoSterling Asset Manajemen dari IndoSterling Group.

Adapun, IAM telah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada November 2018 sebagai perusahaan manajer investasi.

Presiden Direktur IAM, Njauw Djoeng San, menyampaikan bahwa produk yang ditawarkan terdiri dari dua jenis instrumen investasi, yaitu Reksa Dana IndoSterling Pasar Uang dan Reksa Dana IndoSterling Ekuitas Liquid Plus. 

"Return investasi ini diharapkan bisa lebih tinggi dari bunga deposito maupun kenaikan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan),” katanya dalam siaran pers, seperti dikutip Kamis (7/3/2019).

IAM menargetkan dapat meraup dana investasi mencapai Rp3 triliun dalam 3 tahun ke depan. 

Adapun, target investor yang diincar beragam dari segala jenis nasabah, baik institusi maupun individual. 

“Tentunya mereka yang membutuhkan keamanan investasi sekaligus merespons kebutuhan nasabah untuk mencapai tujuan keuangan mereka,” tulis Djoeng San. 

Djoeng San menambahkan, produk investasi yang hadir dengan mengusung tagline “Creating Value Beyond” tersebut tak hanya menawarkan produk yang mengejar keuntungan material saja. 

Para investor juga akan mendapat manfaat sosial dengan hadirnya Philanthrophy Management yang menjadi wujud dari program Corporate Social Responsibility (CSR) IAM.  

Untuk tahun pertama keberadaan IAM, Djoeng San menjelaskan, program CSR akan dijalankan dengan mengalokasikan 50% biaya pengelolaan (management fee) dari produk Reksa Dana IndoSterling Pasar Uang. 

Dana tersebut akan dialokasikan kepada tiga yayasan berbadan hukum, yaitu Yayasan Pita Kuning, Yayasan Virtual Rescue Indonesia, dan Rumah FAYE. 

Yayasan Pita Kuning merupakan lembaga yang memfokuskan perhatiannya dalam membantu para pasien kanker buat anak dan orang tidak mampu. 

Yayasan Virtual Rescue Indonesia beraktifitas membangun jembatan gantung ke seluruh pelosok Indonesia. 

Sedangkan Rumah FAYE atau Yayasan Del menjalankan program advokasi dan pendampingan kepada anak-anak dan perempuan korban perdagangan manusia dan kejahatan seksual.

“IAM memilih tiga beneficiaries dengan sustainable development goals yang berbeda-beda. Tujuannya agar dana donasi itu bermanfaat lebih luas pada komunitas,” jelas Djoen San. 

Komisaris Utama IndoSterling Asset Manajemen Abraham Bastari mengatakan, hadirnya Philanthropy Management dari IAM diharapkan dapat menjadi bagian penting untuk mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. 

“Kepeduliaan semacam inilah yang diperlukan sekarang untuk merespons berbagai persoalan sosial dan ekonomi yang terjadi di negeri ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper