Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Ekonomi Lemah, Wall Street Merah

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 206,67 poin atau 0,79% ke level 25.819,65, sedangkan indeks S&P 500 melemah 10,88 poin atau 0,39% ke 2.792,81 dan Nasdaq Composite turun 17,79 poin atau 0,23% ke 7.577,57.
Bursa Wallstreet/Reuters
Bursa Wallstreet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat melemah pada perdagangan Senin (4/3/2019), terbebani oleh laporan pengeluaran konstruksi AS yang lemah dan penurunan saham perawatan kesehatan.

Tingkat belanja konstruksi AS secara tak terduga turun pada bulan Desember karena investasi dalam proyek-proyek swasta dan publik turun, membuat para ekonom memperkirakan bahwa pemerintah akan memangkas estimasi pertumbuhan ekonomi kuartal keempat.

Sebelum berbalik negatif, Wall Street menguat menyusul laporan bahwa Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping dapat mencapai kesepakatan perdagangan formal pada pertemuan tingkat tinggi yang direncanakan sekitar tanggal 27 Maret.

Optimisme atas kesepakatan perdagangan antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia tersebut telah menjadi faktor signifikan yang memicu reli pasar sejak akhir Desember, bersamaan dengan kepercayaan investor bahwa Federal Reserve tidak akan agresif dalam menaikkan suku bunga.

"Ada proyeksi tertentu dalam ekspektasi ini sepanjang bulan-bulan awal 2019, yang sebagian menjadi alasan pasar yang bullish," kata Alicia Levine, kepala analis di BNY Mellon Investment Management, seperti dikutip Reuters.

“Pasar mengharapkan kesepakatan perdagangan dengan China, jadi ada sedikit aksi jual di sini," tambah Levine.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 206,67 poin atau 0,79% ke level 25.819,65, sedangkan indeks S&P 500 melemah 10,88 poin atau 0,39% ke 2.792,81 dan Nasdaq Composite turun 17,79 poin atau 0,23% ke 7.577,57.

Levine dan pengamat pasar lainnya juga menunjuk ke level 2.800 untuk S&P 500 sebagai level teknis utama.

"Anda harus mengarahkan jari (untuk pelemahan di pasar) pada negosiasi perdagangan China dan fakta bahwa S&P 500indeks menyentuh level resisten teknis lagi pada 2.800," kata Bucky Hellwig, wakil presiden senior di BB&T Wealth Management.

Saham perawatan kesehatan menjadi sektor penekan utama indeks S&P 500 setelah ditutup melemah 1,3%. Saham UnitedHealth Group turun 4,1% dan membebani Dow, sementara saham perusahaan asuransi kesehatan lainnya juga turun tajam.

Reuters melaporkan bahwa OxyContin Purdue Pharma LP sedang menjajaki pengajuan kebangkrutan untuk mengatasi potensi kewajiban signifikan dari tuntutan hukum yang menuduh perusahaan berkontribusi pada krisis opioid.

Sementara itu, saham AT&T turun 2,7% karena perusahaan merestrukturisasi bisnis WarnerMedia, menurut memo yang dikirim kepada karyawan pada hari Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper